Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Perekonomian Miangas Melalui Bandar Udara

Kompas.com - 17/10/2016, 19:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Kompas TV Potret Wilayah Perbatasan Indonesia di Pulau Sebatik

Dia menambahkan, selama 2015-2017 ada 15 bandara di daerah terluar, terdalam dan terisolasi yang dibangun pemerintah dengan total investasi Rp 200 miliar-Rp 300 miliar per bandar udara.

"Dari yang kami cermati, minimal setahun sejak sebuah bandar udara dibangun, maka perekonomian daerah tersebut akan meningkat pesat. Contoh saja pembangunan bandar udara di Puncak di Papua, bisa menurunkan harga semen dari Rp 1 juta per sak," kata dia.

Lalu di Wamena, masih di Papua, daerahnya jadi berkembang. Sedangkan di Ilaga, Papua, harga BBM saat ini sudah setara dengan harga BBM di Jawa. Begitu juga dengan pembangunan bandar udara di Ampana, Poso, dan sejumlah daerah lain.

Suprasetyo mengatakan, selama pembangunan bandara-bandara tersebut, pihak Kementerian Perhubungan tidak menemukan kendala berarti dan semua pembangunan bandar udara berjalan sesuai jadwal.

"Tidak heran jika serapan anggaran di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) juga baik, di atas 90 persen pada 2015," lanjut Suprasetyo.

Sekadar informasi, Miangas adalah pulau terluar Indonesia yang terletak dekat perbatasan antara Indonesia dengan Filipina. Miangas adalah tapal batas paling Utara Indonesia.

Pulau ini termasuk ke dalam desa Miangas, kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Miangas adalah salah satu pulau yang tergabung dalam gugusan Kepulauan Nanusa yang berbatasan langsung dengan Filipina.

Pulau ini merupakan salah satu pulau terluar Indonesia sehingga rawan masalah perbatasan, terorisme serta penyelundupan. Pulau ini memiliki luas sekitar 3,15 km persegi. Jarak Pulau Miangas dengan Kecamatan Nanusa adalah sekitar 145 mil, sedangkan jarak ke Filipina hanya 48 mil.

Konektivitas

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Kabupaten Kayong Utara, Sabtu (15/10/2016) lalu kembali menegaskan, konektivitas antardaerah sangat penting. Hal itu menjadi kunci pertumbuhan ekonomi daerah itu.

Oleh sebab itu, Jokowi mendorong percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di penjuru Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan. 

Di Kayong Utara, Presiden juga mendorong agar ada pembangunan bandar udara.

"Konektivitas antarpulau dengan ibu kota provinsi sangat penting. Pulau bisa langsung terbang ke pulau lain, saya rasa itu sangat penting juga," lanjut dia.

beberapa waktu sebelumnya, Jokowi sudah meresmikan bandar udara di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

"Kabupaten yang di pinggir-pinggir inilah yang akan kita kembangkan agar konektivitas tetap terjaga dan yang paling penting inilah yang mempersatukan bangsa kita," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com