Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu APBN yang Tidak Utopis...

Kompas.com - 26/10/2016, 10:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

Tahun ini, kondisinya agak sedikit lebih baik, namun belum begitu signifikan bila mengacu kepada target di APBN-P 2016. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 sebesar 5,18 persen secara tahunan.

Sementara targetnya 5,3 persen di APBNP 2016. Belakangan pemerintah memutuskan untuk merevisi target pertumbuhan ekonomi 2016 menjadi 5,1 persen.

Adapun dari sisi penerimaan negara, realisasi pendapatan negara hingga semester I 2016 baru Rp 634,68 triliun atau 35,5 persen dari target APBNP 2016 sebesar Rp 1.822 triliun.

Janji APBN Realitas

Masuknya Sri Mulyani ke dalam Kabinet Kerja sebagai Menteri Keuangan membawa angin segar. Kemampuan dan pengalamannya di dunia internasional banyak diharapkan mampu  menyingkirkan sentimen utopis pada APBN.

Benar saja, sejak awal pempembahas APBN 2017, Ani langsung menjanjikan postur APBN yang lebih realistis dibandingkan sebelumnya.

Asumsi makroekonomi disusun dengan sangat hati-hati memperhatikan kondisi ekonomi global yang belum pulih termasuk anjloknya harga komoditas dunia.

Meski begitu, penyusunan APBN dan asumsi makroekonomi yang realistis bukan tanpa kritikan.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution bahkan sempat menilai target pertumbuhan ekonomi 2017 yang hanya dipatok 5,1 persen mencerminkan pesimisme.

"Apakah pertumbuhan tahun depan 5,1 persen, 5,2 persen, atau 5,3 persen, itu masih terbuka untuk didiskusikan dan diperdebatkan, jangan pesimistis dulu," ujar Darmin di Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Darmin memahami ada ketidakyakinan di internal Kementerian Keuangan sebagai pemegang anggaran.

Namun, ia mengatakan bahwa sejumlah pihak masih optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan.

Meski begitu, postur APBN 2017 beserta asumsi makroekonomi sudah disetujui Banggar DPR dan hanya tinggal menunggu pengesahan di Rapat Paripurna.

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa postur APBN 2017 dan asumsi makroekonomi telah mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional dan tantangan perekonomian global.

Dengan begitu kata Ani, APBN 2017 akan menjadi APBN yang realistis dan tidak akan menimbulkan spekulasi-spekulasi yang membuat keraguan para pelaku ekonomi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com