Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Sebelum Kamu Menggunakan Kartu Kredit di Luar Negeri

Kompas.com - 26/10/2016, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kartu kredit bisa menjadi sahabat yang akan menolong kamu saat berada di luar negeri.

Namun, kartu kredit bisa menjadi teman yang akan merepotkan dan merugikanmu jika kamu gagal bertransaksi atau terkena biaya yang tinggi.

Berikut empat tips agar kartu kreditmu tetap menjadi sahabat yang membantumu selama berada di luar negeri:

1.    Pastikan tidak ada biaya transaksi non rupiah

Kamu harus memastikan kartu kredit yang kamu gunakan tidak mengenakan biaya untuk transaksi non rupiah selama di luar negeri. Biaya seperti ini berlaku pada kartu kredit tertentu.

Seperti Kartu Kredit yang dikeluarkan perbankan Inggris, mengenakan Non Sterling Transaction Fee di luar negeri.

Sebagian kartu kredit Indonesia belum memberikan keterangan dan kejelasan soal ini di dalam promosi dan keterangan produk kartu kreditnya.

Ada baiknya kamu menanyakan biaya ini kepada bank penyedia kartu kredit sebelum kamu berangkat ke luar negeri.

Jika tidak, kamu bisa menerima tagihan tambahan yang kamu tidak sadari sebelumnya.

2.    Gunakan provider mesin yang sama dengan logo kartu kredit

Jika kartu kredit kamu berlogo Visa, sebaiknya kamu bertransaksi dengan mesin pembayaran, semacam electronic data capture (EDC) yang berlogo Visa. Begitu pula jika kartu kreditmu berlogo Martercard.

Kamu perlu meminta mesin EDC yang berlogo sama dengan logo di kartu kreditmu kepada pelayan atau pemilik merchant di tempat kamu bertransaksi.

Jika mesin transaksinya berbeda dengan logo di kartu kreditmu, kamu akan terkena biaya tambahan. Jika kamu bisa menghindari biaya tersebut, tentu akan cukup menghemat pengeluaran kamu.

3.    Memberitahu bank

Sebelum kamu pergi ke luar negeri, sebaiknya kamu memberi tahu bank penyedia kartu  kredit agar dibukakan akses di negara yang akan kamu tuju.

Kamu bisa mendatangi kantor bank atau menelpon ke layanan phone banking.

Jika kamu tidak memberitahu bank, transaksi kartu kreditmu di luar negeri tidak bisa dikenali oleh sistem pembayaran bank tersebut sehingga kartu kreditmu tidak bisa digunakan alias diblokir.

Jika kartu kreditmu diblokir, tentu akan membuat kamu repot sehingga kamu harus membayar semua kebutuhanmu dengan membayar secara cash atau tunai.

4.    Gunakan kartu kredit bank di Indonesia

Sebagian warga Indonesia memiliki kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank asing karena memiliki tabungan atau berinvestasi di luar negeri.

Penggunaan kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank asing yang tak memiliki kantor di Indonesia dikhawatirkan akan menimbulkan konsekuensi biaya lainnya seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari transaksi atau Pajak Penghasilan (PPh).

Selama berada di luar negeri, sebaiknya Anda menggunakan kartu kredit dari perbankan yang berkantor di Indonesia. Apakah bank BUMN, bank swasta, atau bank asing yang memiliki kantor operasional di Indonesia.

Ini agar Anda lebih mudah mengurus berbagai transaksi dan biaya yang muncul setelah Anda kembali dari luar negeri.

Jika empat tips  ini sudah dilakukan, kamu bisa melenggang ke luar negeri. Selamat berlibur dan menggunakan kartu kredit Anda.

Kompas TV Tips Kelola Utang Kartu Kredit Setelah Lebaran


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com