JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pemerintah menindak tegas para pelaku pengguna bom ikan terus diutamakan. Teranyar, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap dua kapal nelayan pengguna bom ikan.
"(Ditangkap) Dalam operasi gabungan yang digelar pada tanggal 2 November 2016," ujar Kepala Biro Kerja Sama dan Humas KKP Lilly Aprilya Pregiwati dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Menurut dia, info penangkapan dua kapal nelayan pengguna bom ikan itu disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal PSDKP Sjarief Widjaja.
Menurut KKP, tim yang menangkap dua kapal nelayan merupakan tim gabungan Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, dan TNI Angkatan Laut Mataram.
Sebelum menangkap kapal tersebut, tim mendapatkan informasi dari Pengawas Perikanan dari Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) tentang adanya aktivitas nelayan yang menggunakan bom ikan.
Dari informasi itu, tim melakukan operasi gabungan di sekitar perairan Gili Sulat pada Rabu 2 November 2016 sehak pukul 06.30 WITA.
"Selanjutnya beberapa anggota Tim mengikuti pergerakan kapal sampai akhirnya nelayan melempar bom ikan sebanyak dua kali sekitar pukul 11.35 WITA dan 11.37 WITA," kata Lily.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan Pasal 8 ayat (1), penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak dilarang. Pelaku dapat dipidana dengan kurungan penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp 1,2 miliar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.