Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Top Brand 2016, "Kompas.com" Menuju "Popular High Quality Online Journalism"

Kompas.com - 08/11/2016, 17:48 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

"Informasi deras mengalir lewat internet dan gadget, tanpa jeda, bahkan tak semuanya terverifikasi. Kompas.com hadir di situ dengan kerja jurnalistik yang terukur," tegas Wisnu.

Terlebih lagi, ungkap Wisnu, penghargaan ini bertepatan pula dengan langkah rebranding Kompas.com pada pengujung 2016.

"Posisi Kompas.com akan ditegaskan kembali sebagai popular high quality online journalism," sebut dia.

Dalam rebranding itu, papar Wisnu, ada tiga unsur yang bersamaan terpenuhi. Unsur popular, ujar dia, memastikan isu yang bagi sebagian orang dianggap remeh dapat tampil berkelas di Kompas.com.

Sebaliknya, ujar Wisnu, isu berat dikemas sedemikian rupa di Kompas.com agar bisa "dikunyah" serenyah mungkin oleh pembaca.

Bersamaan, unsur high quality memastikan karya jurnalistik yang diunggah di Kompas.com menyajikan informasi yang akurat dan penting, dengan standardisasi tinggi.

"(Unsur) high quality ini sebenarnya core dari (karya) jurnalistiknya. Kami pastikan memegang kode etik, syarat berita yang dapat tayang seperti apa, termasuk harus berimbang, tidak memojokkan," urai Wisnu.

Adapun online journalism memberikan keleluasaan penyajian informasi dalam media penyampaian yang ramah internet dan gadget. Di dalamnya, kata Wisnu, tercakup pula penggunaan teknologi terkini agar berita tersaji lebih powerfull pada era digital.

Salah satu inovasi teranyar Kompas.com yang secara bersamaan menghadirkan ketiga tagline tersebut, kata Wisnu, adalah kanal Visual Interaktif Kompas (VIK).

Menyajikan produk multimedia, kanal tersebut menggarap beragam isu menggunakan standar tinggi jurnalistik, dengan bobot substansi yang terjaga, tetapi dapat dinikmati pula oleh kalangan awam sekalipun.

Catatan tambahan, imbuh Wisnu, pilar popular juga menjadi cara Kompas.com menangkap kegelisahan dan keinginan masyarakat.

"Itu yang membuat kita lebih engage ke kelompok yang memberi kita suara terbanyak di survei untuk Top Brand 2016 ini, yaitu kelompok umur 21-35 tahun," ungkap Wisnu, sembari menyebut kisaran bahwa 52 persen suara berasal dari kelompok tersebut.

Meski demikian, Wisnu mengakui kerja besar Kompas.com masih akan panjang. Sejauh ini tak bisa ditampik bahwa pengguna internet yang mengakses berita masih didominasi warga kota besar, seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya.

Oleh karena itu, kata Wisnu, Kompas.com berencana terus mengembangkan inovasi-inovasi lain untuk bisa memenuhi kebutuhan sekaligus membangun kedekatan dengan masyarakat di luar kota-kota besar itu.

Kompas Video Liburan Seru di Yogya ala "Take Me Anywhere 2"

Bentuk inovasi tersebut, ungkap Wisnu, tak akan dibatasi pada penyajian berita di Kompas.com. Namun, ujar dia, wujudnya juga menjangkau beragam aktivitas, termasuk kegiatan offline.

Salah satu contoh aktivitas yang sudah berlangsung, sebut Wisnu, adalah Take Me Anywhere yang digelar Kompas.com bersama korporasi swasta.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com