Selain itu, jika seandainya nasabah memiliki cukup uang dan melunaskan cicilan di tengah masa pinjamannya, Nasabah tidak akan dikenakan biaya penalti yang bisa jadi cukup besar. Anda yang tidak ingin terlalu mengambil risiko, cocok memilih bunga KPR ini.
Kelemahannya, di balik keunggulannya, sistem bunga flat ini memiliki kelemahan, yaitu nilai angsurannya sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan suku bunga floating.
Kelemahan lainnya adalah saat terjadi penurunan suku bunga, nasabah tidak bisa ikut merasakan keuntungan dari turunnya tingkat suku bunga tersebut.
2. Suku Bunga Floating
Suku bunga yang satu ini merupakan kebalikan dari suku bunga flat, yaitu tingkat suku bunganya tidak tetap karena tergantung suku bunga di pasar. Adanya pergerakan suku bunga di pasaran, akan berpengaruh pada jenis suku bunga floating.
Keunggulan sekaligus kelemahannya yakni jika suku bunga di pasaran sedang naik, maka bunga kredit floating juga akan naik, begitu juga sebaliknya.
Misalnya di awal suku bunga yang telah disepakati adalah sebesar 12 persen, maka selama jangka waktu kredit, suku bunga bisa turun menjadi 10 persen atau bahkan naik menjadi 15 persen.
Risiko yang ditanggung nasabah adalah, pembayaran cicilan KPR bulanannya akan berbeda-beda tergantung dari suku bunga terkait.
Teliti Sebelum Memutuskan Bunga KPR yang Anda Pilih
Anda harus benar-benar mengerti dengan kondisi keuangan diri sendiri. hindari terjadinya kesalahpahaman dalam memenuhi pembayaran pokok dan juga bunga kredit bank.
Jangan memaksakan memilih suku bunga yang relatif tinggi, jika memang keadaan keuangan Anda belum maksimal. Teliti terlebih dulu sebelum mengambil KPR.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.