Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

Stabilitas Moneter Perkuat Pondasi Ekonomi RI 2017

Kompas.com - 05/12/2016, 18:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorM Fajar Marta

Nilai tukar

Penguatan Rupiah juga terus berlanjut meksipun tertahan pada November 2016 pasca Pemilu AS.

Selama triwulan III 2016, nilai tukar rupiah secara rata-rata menguat sebesar 1,39 persen dan mencapai level Rp 13.130 per dolar AS.

Penguatan nilai tukar rupiah terus berlanjut pada bulan Oktober 2016, secara rata-rata sebesar 0,71 persen dan ditutup pada level Rp13.018 per dolar AS.

Pergerakan nilai tukar rupiah cenderung stabil yang tercermin dari volatilitas yang menurun. Pada triwulan III 2016, volatilitas nilai tukar rupiah tercatat relatif lebih rendah dibandingkan beberapa negara di kawasan.

Volatilitas rupiah pada bulan Oktober 2016 juga lebih rendah dari rata-rata kawasan dan lebih rendah dibandingkan dengan negara peers seperti Rand Afrika Selatan, Real Brasil, Lira Turki, Ringgit Malaysia, dan Won Korea Selatan.

Kondisi likuiditas di pasar uang juga tetap terjaga, meskipun terdapat tekanan. Suku bunga PUAB O/N pada triwulan III 2016 mengalami penurunan dari 4,88 persen pada triwulan II 2016 menjadi 4,76 persen pada triwulan III 2016.

Implementasi BI 7-day RR Rate menggantikan BI Rate pada 19 Agustus 2016 dan kebijakan penurunan suku bunga kebijakan bulan Oktober 2016 turut mendorong penurunan suku bunga PUAB tenor pendek.

Kondisi perbankan juga cukup solid. Pada akhir triwulan III 2016, ketahanan permodalan masih memadai dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 22,3 persen, jauh di atas ketentuan minimum 8 persen.

Pada triwulan III 2016, likuiditas perbankan cukup memadai, seperti tercermin pada rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang berada pada level 20,2 persen. 

Pada tahun 2017, ekspansi perekonomian diprakirakan akan terus berlanjut. Pertumbuhan ekonomi akan meningkat seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi global dan membaiknya harga komoditas internasional.

Dari sisi permintaan domestik, pembangunan infrastruktur diprakirakan akan tetap menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi di tengah masih terbatasnya pertumbuhan ekonomi global.

Stabilitas ekonomi pada gilirannya akan menjadi pondasi yang kuat bagi upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com