Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Terapkan Teknologi Penyimpanan Stok Cabai

Kompas.com - 09/01/2017, 18:46 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi S Lukman meminta kepada pemerintah untuk menerapkan teknologi semacam gudang pendingin (cold storage) untuk menyimpan pasokan cabai saat masa panen.

Hal ini diperlukan agar ada cadangan pasokan saat peredaran cabai di pasar berkurang. Teknologi penyimpanan dengan pendingin diterapkan agar ada cadangan yang disimpan saat panen melimpah.

"Disimpan dengan teknologi agar masa pakai lebih panjang, misalnya 3-6 bulan," ujar Adhi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (9/1/2017).

Selain itu, Adhi meminta kepada masyarakat untuk tidak mengandalkan cabai segar sebagai bahan dasar membuat makanan. Menurut dia, masyarakat harus beralih ke cabai kering dan cabai pasta.

"Masyarakat harus mau merubah kebiasaan dari cabai segar ke cabai kering. Itu harus bisa disinkronkan," katanya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, cabai tidak akan bertahan lama, jika disimpan di gudang pendingin seperti cold storage. Menurut dia, masalah kenaikan harga cabai murni disebabkan oleh cuaca.

"Kalau disimpan cold storage itu cabai tidak terlalu lama bertahannya. Kalau bawang itu bisa. Karena pasokan cabai ini biasanya berjalan dengan baik, dengan normal," katanya.

Namun, dirinya tidak menyebutkan hingga kapan harga cabai bisa kembali normal. Akan tetapi, kata dia, persoalan kenaikan harga cabai tidak bertahan dengan lama.

"Ya segeralah," pungkasnya.

Sekadar informasi, Sebelumnya, harga cabai pada awal tahun 2017 kembali meroket tinggi. Harga cabai yang mengalami kenaikan tinggi yakni, cabai rawit merah sebesar Rp 150.000 per kilogram.

Kompas TV Harga Cabai Naik, Ini Solusi Menteri Pertanian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com