"Kementan fokus mengembangkan daerah penyangga produsen cabai rawit di Sumatera dan Kalimantan," ujar Spudnik.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian kebutuhan cabai rawit pada Januari 2017 mencapai 68.000 ribu ton dengan prediksi produksi mencapai 77.000 ribu ton.
"Untuk kebutuhan Januari 2017, pada bulan Oktober lalu sudah dilakukan penanaman," pungkasnya.
Distribusi
Sementara itu, Direktur Uatama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Agus Andayani mengatakan, pendistribusian komoditas cabai rawit dari daerah penghasil tengah dilakukan ke beberapa daerah.
Yakni mulai dari Pontianak, Samarinda, Jakarta, Pangkal Pinang dan Padang.
Agus mengatakan, harga cabai di daerah penghasil masih cukup tinggi.
Seperti di Gorontalo, dari tingkat petani Rp 55.000 per kg sampai Rp 59.000 per kg dan biaya distribusi cabai Rp 15.000 per kg dari Gorontalo ke Jawa.
Pihaknya berharap, kemandirian daerah untuk menyediakan cabai untuk kebutuhan masing-masing wilayahnya perlu ditingkatkan.
"Upayanya itu adalah dengan membangun kluster-kluster cabai di setiap daerah," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.