Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Dorong Pengembangan IKM Sektor Pakaian di Morowali

Kompas.com - 11/01/2017, 19:46 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperi ) memfasilitasi pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) pakaian jadi di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah.

Adapun fasilitasi tersebut berupa pemberian bantuan alat dan mesin, pelaksanaan bimbingan teknis, serta pendampingan dalam membentuk wirausaha lokal dan pelaku industri yang profesional.

“Hadirnya Kawasan Industri Morowali yang telah menyerap tenaga kerja puluhan ribu orang, merupakan peluang penumbuhan IKM di sini dan sekitarnya baik untuk memasok kebutuhan pangan dan sandang secara kontinyu maupun industri jasa lainnya,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan resminya, Rabu (11/1/2017).

Kemenperin mencatat, pada tahun 2015, IKM pakaian jadi menyerap tenaga kerja secara nasional sebanyak satu juta orang.

Sedangkan, di Kabupaten Morowali terdapat 54 IKM pakaian jadi yang menyerap tenaga kerja sekitar 102 orang.

Selanjutnya, nilai produksi dan jasa dari IKM pakaian jadi sebesar Rp 73,4 triliun pada tahun 2016, sedangkan pada 2017 diproyeksikan mencapai Rp 74,6 triliun atau naik 1,7 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pada kesempatan ini, Menperin menyaksikan penyerahan secara simbolis mesin jahit dan mesin obras yang dilakukan oleh Dirjen IKM Gati Wibawaningsih kepada Bupati Morowali yang akan disalurkan ke para pelaku IKM di Morowali.

Total bantuan yang diberikan sebanyak 20 mesin jahit dan 5 mesin obras. “Kami harapkan, para perserta yang ikut bimbingan teknis ini nantinya dapat memasok kebutuhan pakaian seragam seluruh karyawan di Kawasan Industri Morowali,” ujar Airlangga.

Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menegaskan, program ini dilakukan secara bersinergi antara Kemenperin melalui Direktorat Jenderal IKM dengan pengelola Kawasan Industri Morowali, PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

“Kami berharap, melalui Pemerintah Daerah Morowali, juga dapat terus ditumbuhkan IKM lainnya melalui pengelolaan sumber daya alam yang ada, peningkatan nilai tambah dan perluasan pemasaran produk,” paparnya.

Gati memastikan, kegiatan ini akan mendorong penumbuhan wirausaha baru mandiri di bidang konveksi yang siap menjawab tantangan global.

“Tentunya untuk menjadi wirausaha sukses diperlukan upaya dan kerja keras yang dapat meningkatkan kesejahteraan serta mampu mengangkat perekonomian bangsa,” tuturnya.

Langkah tersebut berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang Kemenperin menargetkan penciptaan sebanyak 20.000 wirausaha baru.

"Dalam mengejar sasaran tersebut, sepanjang tahun 2016, Kemenperin telah melaksanakan program pelatihan, pemberian startup capital, dan pendampingan kepada 3.745 calon wirausaha baru, yang 200 di antaranya sudah mendapatkan legalitas usaha industri,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com