Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seharusnya, Petani Cabai Sudah Untung di Harga Rp 50.000 Per Kg

Kompas.com - 12/01/2017, 07:00 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono menyayangkan kenaikan harga cabai rawit yang tembus diatas Rp 100.000 per kilogram.

Ia menyebutkan, hal itu semestinya tidak terjadi. Sebab dengan harga Rp 50.000 per kilogram, petani sudah diuntungkan.

Hal itu diungkapkan Spudnik saat panen cabai rawit di Desa Purworejo, Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (11/1/2017).

Menurutnya, dengan kondisi curah hujan yang tinggi dan banyak tanaman yang rusak, maksimal Break Even Point (BEP) pada tanaman cabai rawit oleh petani itu hanya mencapai Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kilogram.

"Petani harus untung iya. Pemerintah itu membantu petani untuk untung, tapi kalau melebihi jauh tentu akan mengganggu di tingkat hilir," ungkapnya.

Dia melanjutkan, Rp 50.000 per kilogram sudah mahal untuk petani, dan petani sudah menikmati untung.

Karena BEP petani di harga Rp 12.000 per kilogram, lalu dengan curah hujan tinggi sudah Rp 15.000 per kilogram. Jika ada risiko dan rusak, maka BEP di rentang Rp 25.000-Rp 30.000 per kilogram.

Disisi lain, Spudnik meminta kepada pedagang untuk tidak terlalu mengambil untung yang terlalu banyak. Sebab itu akan berpengaruh terhadap harga di pasaran.

"Maksud saya di harga setelah petani (hingga ke masyarakat) ini tidak sampai harga tembus seperti itu," jelasnya.

Penurunan Produksi

Dalam kesempatan sama, Spudnik memastikan produksi cabai di Indonesia masih aman. Dia meninjau sejumlah daerah produksi cabai.

"Saya sudah muter, hampir satu minggu saya di lapangan, dari Jawa Tengah, ini di Jawa Timur mungkin lusa ke Jawa Barat. Yang jelas penanaman dan produksi ada," katanya.

Meski demikian, ia tidak memungkiri bahwa ada penurunan produksi cabai rawit disebabkan oleh intensitas hujan yang masih tinggi.

Intensitas hujan yang masih tinggi itu mengganggu proses fotosintesis pada tanaman cabai rawit, sehingga banyak yang rusak.

Saat ini, ada tiga jenis cabai di pasaran. Yaitu cabai rawit, cabai merah kriting dan cabai merah besar.

Untuk jenis cabai merah kriting dan merah besar tidak terlalu berpengaruh dengan adanya hujan. Sementara untuk cabai rawit sangat rentan mengalami kerusakan dengan terjadinya hujan yang masih tinggi.

Akibat gangguan curah hujan tersebut, petani yang biasanya panen dua kali dalam seminggu, hanya bisa panen sekali dalam seminggu.

Kompas TV Harga Cabai di Bandung "Sentuh" Angka Rp 120 Ribu per Kg


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com