Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Serapan Anggaran KKP Sepanjang 2016 Tak Sampai 100 Persen

Kompas.com - 17/01/2017, 17:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan, terdapat beberapa kendala di Kementerian yang dipimpinnya, sehingga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hanya mampu menyerap anggaran sebesar 85,25 persen selama periode 2016.

"Data sampai dengan 12 Januari 2017 realisasi APBN KKP mencapai 85,25 persen, alokasi KKP 2016 setelah dilakukan self blocking sebesar Rp 7,53 triliun," ujar Susi di Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi Susi beserta jajarannya. Misal, proses e-katalog pengadaan kapal perikanan yang memerlukan waktu enam bulan.

Permasalahan lain, sebagian galangan kapal yang mengurangi bahan baku sehingga tidak dapat memenuhi target yang ditentukan.

Hingga, permasalahan pada penerbitan SP3HL (Surat Pengesahan, Pengembalian, Pendapatan, Hibah Langsung) yang baru diterbitkan Kementerian Keuangan akhir Januari 2017.

Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi penyebab tak tercapainya penyerapan anggaran di 2016.

Selain itu, masalah lainnya terjadi pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Laut, terdapat penundaan penggunaan pinjaman luar negeri yang akhirnya merestrukturisasi pinjaman tersebut.

Meski demikian, meski penyerapan anggaran tak mencapai 100 persen. Namun, beberapa capaian kegiatan prioritas KKP 2016 yang telah direalisasikan seperti bantuan nelayan dengan memberikan 742 kapal, 7.012 alat tangkap dan 409.000 penerima asuransi nelayan telah tersalurkan.

Selain itu ada 17.000 sertifikat hak atas tanah nelayan, bantuan pembudidaya ikan 181 juta benih ikan, 1.091 paket kebun bibit rumput laut, 701 sarana budidaya rumput laut, 410 kincir air, 100 paket percontohan mina padi juga telah tersalurkan.

KKP juga telah memberikan 84 paket pakan mandiri, 202 keramba jaring apung, 60 paket budidaya kerang, 39 eskavator, 159 bantuan input produksi budidaya di 15 SKPT.

Kompas TV Menteri Susi: Pemerintah Tak Perlu Impor Garam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com