Mengenai pilihan jenis reksadananya, Fajrin menuturkan, pengembang fitur memilih reksadana pasar uang.
Pertimbangannya, jenis instrumen ini memberikan risiko cukup rendah dibandingkan yang lain, tapi return yang cukup menjanjikan jika dibandingkan misalnya dengan tabungan konvensional di bank.
"Ini menurut kami cukup cocok dengan profil investor yang kita bilang awam, belum familiar, pemula. Tetapi, tidak menutup kemungkinan kita buka untuk jenis reksadana yang lain nanti," kata Fajrin.
Dalam kesempatan sama, Karaniya Dharmasaputra selaku Co-Founder dan Chairman Bareksa mengatakan, pihaknya optimistis banyak investor reksadana baru dengan kemunculan fitur BukaReksa ini.
"Fitur ini juga baru pertama kali ada di Indonesia. Biasanya kan investasi reksadana Rp 100.000," ucap Karaniya.
"Ini dibikin Rp 10.000. Jadi, kayak beli pisang goreng," kata dia lagi. Dia menambahkan, investor reksadana hanya dikenakan management fee sangat kecil. Tidak ada biaya administrasi ataupun transaksi. Return-nya pun sudah net, tidak dipotong pajak .
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.