Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Lain Para Pengambil Kebijakan yang "Hobi" Seni

Kompas.com - 07/02/2017, 11:33 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pejabat pemeritah seperti menteri tidak selalu membuat kebijakan. Mereka pun butuh penyegaran di tengah kesibukannya mengurus negara. Salah satunya ialah membuat karya seni ataupun melihat pameran karya seni.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, misalnya, mengaku suka dengan seni. Bahkan, dia membangun sebuah tempat untuk menampung karya seni di kawasan Taman Impian Jaya Ancol yang diberi nama North Art Space.

Tempat tersebut dibangun saat dia menjabat sebagai Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Dia menggambarkan, di North Art Space, terdapat beberapa hasil seni seperti lukisan, foto, patung, dan keramik.

"Sebenarnya, saya ingin menjadikan North Art Space jadi panggung seni. Kami waktu itu sering mengundang seniman-seniman dan setiap tahun selalu membuat suatu event," kata Budi Karya saat ditemui di Bentara Budaya Jakarta, Senin (6/2/2017).

"Kami juga pernah membuat sayembara lukisan hingga tingkat ASEAN yang akhirnya mendapatkan lukisan yang bagus," katanya lagi.

Meskipun membangun tempat seni, hal itu tidak menjadikan sosok mantan Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) ini bisa membuat karya seni.

Dia mengaku tidak pandai untuk membuat karya seni seperti melukis. Kejadian lucu pun pernah dirasakan saat dia mencoba untuk melukis.

Keponakannya mengira lukisannya adalah hewan macan, padahal Budi Karya melukis hewan kucing. Selepas dari kejadian itu, dia pun tidak pernah melukis lagi.

"Saya arsitek. Karya bangunan saya ada, tetapi kalau melukis saya enggak terampil," ucapnya.

Senada dengan Budi Karya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga mengaku senang dengan karya seni. Karya seni yang disukainya ialah fotografi.

Susi mengaku antusias dengan fotografi. Bahkan, di tengah kesibukannya, Susi menyempatkan diri untuk datang ke pameran fotografi.

Tidak hanya melihat karya fotografi, pemilik maskapai Susi Air ini juga senang memotret. Biasanya, Susi memotret pemandangan dari atas langit dengan menggunakan pesawat udara.

"Biasanya saya (potret) dari udara," katanya.

Namun, kedua menteri tersebut pada Senin malam kompak datang dalam pameran fotografi yang digelar harian Kompas di Bentara Budaya Jakarta.

Keduanya pun antusias melihat 100 foto yang ditampilkan pewarta foto Kompas.

Foto-foto yang dipamerkan berasal dari buku fotografi berjudul Unpublished yang sudah lebih dulu diterbitkan dan arsip karya wartawan Kompas dari tahun 1965.

Selain dua menteri tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, yang turut hadir dalam pameran tersebut, menyatakan apresiasinya atas upaya harian Kompas.

"Saya apresiasi digitalisasi yang dilakukan Kompas. Kegiatan itu luar biasa besar. Bayangkan saja ada dua juta foto, lalu masing-masing berukuran 4 MB-5 MB, maka dibutuhkan storage sekitar 10 TB untuk menyimpannya," ujar Chief RA, sapaan akrabnya.

"Belum lagi soal indeks foto-foto itu yang butuh usaha lebih besar. Pasalnya, indeks inilah yang bisa membuat masing-masing foto bisa dicari dan temukan dengan mudah," katanya.

Pameran "Unpublished" merupakan bagian dari Festival Fotografi Kompas (FFK) 2017, yang diselenggarakan pada 6-12 Februari 2017. Selain pameran foto itu, ada juga berbagai hal lain, seperti workshop dan masterclass photography.

Kompas TV Hobi Fotografi Membentuk Komunitas Unik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com