Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewujudkan Keadilan Sosial Lewat Indonesia Raya Incorporated

Kompas.com - 23/02/2017, 21:34 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat adalah dua hal yang sering terucap, namun tak mudah terlaksana. Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkannya, tapi hasilnya masih jauh dari sempurna.

Sejak merdeka, pemerintah sudah membuat berbagai Badan Usaha Milik Negara, yang cita-citanya untuk menyejahterakan rakyat dari ujung barat hingga ujung timur tanah air. Namun sampai detik ini orang masih bertanya-tanya, siapakah yang mendapat bagian terbesar dari BUMN? Rakyatkah? Pemerintah? Atau sekelompok mafia yang gemar menelikung uang negara?

Untuk menjawab tantangan itu, Gerakan Ekayastra Unmada (atau Semangat Satu Bangsa) mengusulkan solusi yang disebut Indonesia Raya Incorporated atau IRI.

IRI adalah sebuah konsep untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan energi agar dapat dinikmati seluruh rakyat Indonesia.

Bagaimana caranya?

“Secara singkatnya, dalam gagasan IRI, saham-saham BUMN bisa dimiliki oleh pemerintah daerah (propinsi, kabupaten/kota) melalui BUMD,” ujar penggagas IRI, yang sekaligus Ketua Gerakan Ekayastra Unmada, Putut Prabantoro.

Untuk memiliki saham-saham BUMN ini, pemerintah daerah bisa menyertakan modal sesuai kemampuan daerahnya, dengan aturan tertentu mengenai jumlah dan prioritasnya.

“Bila kemudian seluruh daerah memiliki saham pada BUMN, maka pemerataan akan lebih mudah diwujudkan,” ujar Putut di Yogyakarta, Rabu (22/2/2017).

“Dengan begitu, seluruh daerah di Indonesia akan memiliki ikatan erat dalam hubungan ekonomi yang akan mencegah satu daerah melepaskan diri dari yang lain,” lanjutnya.

Segi positif lainnya, dengan banyaknya pemegang saham di seluruh Indonesia, maka BUMN akan diawasi secara bersama-sama dan tidak dijadikan sebagai sapi perah dan alat penguasa.

Menurut Putut, dengan IRI, BUMN yang kuat seperti Pertamina, PGN, PLN, PAM dan lainnya bisa menjadi lokomotif ekonomi yang menarik gerbong-gerbong ekonomi daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat, Letjen (Purn) Kiki Syahnakri menyebutkan konsep IRI merupakan terobosan baru dalam politik penyelenggaraan negara di bidang ekonomi yang sangat sejalan dengan Pancasila dan wawasan nusantara.

“Terobosan baru ini diyakini akan mampu meningkatkan pertumbuhan daerah-daerah maupun nasional, sehingga akan terjadi pemerataan pendapatan daerah yang relatif seimbang,” ujar Kiki.

“Pada ujungnya akan terwujud suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur, atau keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” lanjutnya.

Bila kondisi ini telah dicapai, menurut Kiki, niscaya akan mampu mengeliminasi bahkan meniadakan ancaman. “Seperti dikatakan sebuah adagium bahwa kemakmuran adalah senjata paling ampuh dalam menangkal ancaman”.

Saat ini, IRI masih berupa konsep. Masih banyak turunan dari gagasan ini yang perlu ditinjau seperti regulasi dan pelaksanaan konkretnya. Namun Putut yakin, bila ada political will, gagasan ini bukan tidak mungkin menjadi jawaban untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com