Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perolehan Laba Jasa Keuangan Astra Makin Jeblok

Kompas.com - 28/02/2017, 11:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Kompas TV Astra Tak Lagi Rajai Pasar Mobil

JAKARTA, KOMPAS.com - Segmen jasa keuangan menjadi satu dari tiga segmen pemberat laba bersih konsolidasian grup PT Astra International Tbk (ASII) sepanjang 2016.

Nampak dari laporan-laporan keuangan grup Astra, perolehan laba bersih segmen ini terus turun dari tahun ke tahun.

Pada 2014, segmen jasa keuangan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 4,7 triliun. Pada tahun 2015, laba bersih segmen ini turun 25 persen menjadi Rp 3,5 triliun.

Kemudian pada 2016, berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Senin (27/2/2017) laba bersih segmen jasa keuangan lagi-lagi turun 78 persen menjadi Rp 789 miliar.

Astra menyebutkan, kenaikan kontribusi PT Federal International Finance (FIF), PT Toyota Astra Financial Services (TAF), dan PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) dibebani oleh penurunan kontribusi dari bisnis lainnya, utamanya Bank Permata.

Bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Standard Chartered Bank ini, meningkatkan pencadangan atas kredit bermasalahnya secara signifikan menjadi Rp 12,3 triliun, terutama di segmen komersial.

Kenaikan pencadangan itu mencerminkan kenaikan rasio gross non performing loan (NPL) dari 2,7 persen di 2015 menjadi 8,8 persen di 2016. Sementara, net NPL meningkat dari 1,4 persen menjadi 2,2 persen.

Akibatnya, Bank Permata mencatatkan kerugian bersih hingga Rp 6,5 triliun. Di tahun sebelumnya, Bank Permata masih membukukan kinerja positif dengan laba bersih tercatat Rp 247 miliar.

Guna memperbaiki kinerja Bank Permata, induk telah menyuntikkan tambahan modal melalui rights issue sebesar Rp 5,5 triliun pada Juni 2016. Dan akan disuntik lagi sebesar Rp 3 triliun, pada tahun ini.

Sementara itu, sepanjang 2016 FIF, TAF dan Asuransi Astra membukukan kinerja cukup baik dengan perolehan laba bersih masing-masing sebesar Rp 1,8 triliun (naik 20 persen), Rp 351 miliar (naik 15 persen), dan Rp 932 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com