Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari 2017, Utang Luar Negeri RI Naik 3,4 Persen

Kompas.com - 17/03/2017, 20:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2017 mencapai 320,3 miliar dollar AS. Angka ini tumbuh 3,4 persen secara tahunan (yoy).

Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan tahunan ULN sektor publik meningkat, sedangkan pertumbuhan tahunan ULN sektor swasta menurun.

ULN sektor publik pada Januari 2017 tercatat 161,2 miliar dollar AS atau tumbuh 12,4 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan di bulan sebelumnya yang sebesar 11 persen (yoy).

"Sementara itu, posisi ULN sektor swasta pada Januari 2017 tercatat sebesar 159 miliar dollar AS atau turun 4,3 persen (yoy), lebih kecil dibandingkan penurunan bulan sebelumnya yang sebesar 5,9 persen (yoy)," tulis BI dalam pernyataan resmi, Jumat (17/3/2017).

Berdasarkan jangka waktu asal, baik ULN jangka panjang maupun ULN jangka pendek mengalami peningkatan pertumbuhan.

ULN berjangka panjang tumbuh 1,9 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2016 yang sebesar 1,1 persen (yoy), sementara ULN berjangka pendek tumbuh 14,7 persen (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2016 sebesar 6,7 persen (yoy).

Dengan perkembangan tersebut, ULN jangka panjang masih tetap mendominasi ULN Indonesia pada Januari 2017 yang tercatat mencapai 277 miliar dollar AS atau 86,5 persen dari total ULN.

ULN jangka panjang tersebut terdiri dari ULN sektor publik sebesar 159,2 miliar dollar AS (pangsa 57,5 persen dari total ULN jangka panjang) dan ULN sektor swasta sebesar 117,8 miliar dollar AS (pangsa 42,5 persdn dari total ULN jangka panjang).

Sementara itu, ULN berjangka pendek tercatat sebesar 43,3 miliar dollar AS (pangsa 13,5 persen dari total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar 41,3 miliar dollar AS (pangsa 95,4 persen dari total ULN jangka pendek) dan ULN sektor publik sebesar 2 miliar dollar AS (pangsa 4,6 persen dari total ULN jangka pendek).

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir Januari 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, sektor industri pengolahan, sektor pertambangan, serta sektor listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,6 persen.

Pertumbuhan ULN di sektor sektor listrik, gas dan air bersih meningkat dibandingkan dengan Desember 2016. Sementara itu, pertumbuhan tahunan ULN sektor pertambangan, sektor industri pengolahan, dan sektor keuangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan.

"Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada Januari 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Bank Indonesia terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta," tutur BI.

Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang berpotensimemengaruhi stabilitas makroekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com