Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Negara Lain Mengekor Indonesia...

Kompas.com - 10/04/2017, 17:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program pengampunan pajak atau tax amnesty yang diterapkan pemerintah Indonesia telah secara resmi berakhir pada 31 Maret 2017 lalu.

Meski banyak pandangan yang beredar mengenai sukses atau tidaknya program amnesti pajak tersebut, namun secara umum program itu dianggap berhasil, bahkan diapresiasi oleh dunia internasional.

Salah satu negara lain yang akan mengikuti jejak Indonesia dalam menyelenggarakan program amnesti pajak adalah Filipina. Departemen Keuangan Filipina menyatakan, implementasi amnesti pajak dimaksudkan untuk memperbaiki kepatuhan wajib pajak dan mendorong penerimaan negara.

Menteri Keuangan Carlos Dominguez menyatakan, pemerintah Filipina tengah mempertimbangkan program amnesti pajak yang kemungkinan besar mirip dengan yang diselenggarakan Indonesia.

Namun demikian, sebelum amnesti pajak dijalankan, pemerintah Filipina harus menindak para penghindar pajak dan menunjukkan keseriusan untuk menegakkan hukum perpajakan.

"Program amnesti pajak tidak akan berjalan baik apabila mereka tidak yakin bahwa Anda bisa mengejar mereka," jelas Dominguez seperti dikutip dari Philstar, Minggu (9/4/2017).

Selain Filipina, negara yang kabarnya akan menyelenggarakan amnesti pajak adalah Kenya. Pemerintah Kenya baru-baru ini menerbitkan panduan amnesti pajak atas pendapatan dan aset yang disimpan di luar negeri.

Mengutip Business Daily Africa, Menteri Keuangan Kenya Henry Rotich pertama kali memperkenalkan rencana amnesti pajak pada paparan APBN tahun 2016.

Tujuan Kenya menyelenggarakan amnesti pajak adalah untuk kembali menggairahkan investasi dan mendorong kepatuhan wajib pajak. Kenya mencontoh Indonesia sebagai negara yang sukses menyelenggarakan amnesti pajak.

"Program amnesti pajak Indonesia tahun 2016 berhasil mengumpulkan deklarasi aset senilai sekitar 368 miliar dollar AS yang disimpan di dalam maupun luar negeri," ungkap Lembaga Penerimaan Kenya (KRA).

Selain Indonesia, negara yang baru saja menyelesaikan program amnesti pajak adalah Argentina. Sama seperti Indonesia, Argentina juga dipandang sukses dalam menyelenggarakan program amnesti pajak.

Hasil tax amnesty Argentina juga fantastis. Mengutip Buenos Aires Herald, deklarasi harta mencapai 116,8 miliar dollar AS atau hampir seperempat produk domestik bruto (PDB) negara itu, dengan harta di luar negeri biasanya disimpan di AS, Swiss, dan Virgin Islands.

Selain itu, uang tebusan dan deklarasi amnesti pajak Argentina juga cukup besar, yakni 148,6 miliar peso atau setara 9,2 miliar dollar AS. Angka tersebut setara dengan penerimaan pajak selama sebulan.

"Kami meyakini bahwa ukuran dan volume aset yang telah dideklarasikan adalah suara kepercayaan, tidak hanya pada pemerintahan ini, namun juga pada negara ini," ujar Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne.

Kepercayaan

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com