Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rhenald Kasali
Guru Besar Manajemen

Akademisi dan praktisi bisnis yang juga guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sejumlah buku telah dituliskannya antara lain Sembilan Fenomena Bisnis (1997), Change! (2005), Recode Your Change DNA (2007), Disruptions, Tommorow Is Today, Self Disruption dan The Great Shifting. Atas buku-buku yang ditulisnya, Rhenald Kasali mendapat penghargaan Writer of The Year 2018 dari Ikapi

Meluruskan Pemahaman soal "Disruption"

Kompas.com - 05/05/2017, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Tiga bulan lalu saya diminta menjelaskan fenomena disruption dalam tapat pimpinan PT PP, sebuah BUMN di bidang konstruksi. Namun  Minggu lalu, saya saya sudah bisa melihat hasilnya.

Di sana saya ditunjukkan bagaimana Building Innovation Model yang dikaitkan dengan teknologi 3D Printing mampu menghasilkan bangunan yang proses bisnisnya menjadi jauh lebih ringkas dan lebih cepat.

Mungkin bagi sebagian perusahaan konstruksi BIM dan 3D Printing adalah alat biasa. Tapi di PT PP itu dipakai untuk melakukan disrupsi sehingga business process dan alokasi resources berubah.

Terjadi efisiensi dan perubahan pola kerja, mata rantai pasokan juga berubah. Akibatnya, ke depan perusahaan bisa menyeeiakan layanan yang lebih cepat, lebih murah, lebih menjawab bagi talenta-talenta muda.

Jadi, saya ingin mengingatkan bahwa kalau sekarang ini kita menyaksikan banyak perusahaan sedang susah akibat gempuran perusahaan-perusahaan yang berbasis digital, bukan berarti perusahaan konvensional tak akan mengalaminya.

Di sini yang saya maksud dengan perusahaan konvensional adalah perusahaan-perusahaan yang core business-nya tidak berbasis digital. Ia bisa bisnis apa saja. Bisnis konstruksi, pendidikan, industri, farmasi, keuangan, FMCG, jasa kesehatan dan sebagainya.

Maka, penting bagi Anda untuk membaca sinyal-sinyal bahwa suatu saat mungkin saja perusahaan Anda yang ter-disrupsi. Apa saja sinyalnya?

Saya akan mengulasnya pada kesempatan yang lain. Semoga bisa digunakan untuk menghadapi disruption.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com