Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Merosot Pasca Trump Pecat Direktur FBI

Kompas.com - 10/05/2017, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Nilai tukar dollar AS melemah pada Rabu (10/5/2017) dan mata uang safe haven yen Jepang menguat. Ini terjadi pasca Presiden AS Donald Trump memecat Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey yang dianggap mengejutkan bagi investor.

Comey memimpin FBI dalam investigasi terkait dugaan keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden AS tahun 2016 lalu.

Kubu Partai Demokrat langsung menyalahkan Trump dan menduga Trump memiliki motif politis dalam pemecatan Comey.

Ketidakpastian politik di AS cenderung melemahkan nilai tukar dollar AS. Ini dipandang dapat memberatkan Kongres terkait janji reformasi pajak dan stimulus yang digemborkan Trump.

Nilai tukar dollar AS terhadap kelompok enam mata uang utama dunia melemah 0,2 persen ke level 99,415. Posisi ini melemah dibandingkan posisi sehari sebelumnya yakni 99,688.

"Berita mengenai Comey dipandang sebagai risiko dan sorotan berita itu membuat dollar AS bergerak turun," kata Bert Wakabayashi, manajer State Street Bank and Trust seperti dikutip dari Reuters.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih rendah juga menekan dollar AS. Acuan imbal hasil Treasury AS meleset ke posisi 2,388 persen pada perdagangan di Asia, turun dibandingkan penutupan sehari sebelumnya yakni 2,407 persen.

Dollar AS melemah 0,2 persen terhadap yen ke level 113,74. Angka ini melemah dibandingkan posisi overnight yang berada pada level 114,325.

(Baca: Trump Terbitkan Laporan Rencana Kebijakan Pajak, Apa Isinya?)

Kompas TV Donald Trump Gelar Perayaan 100 Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com