JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2017 senilai Rp 5 triliun. Seluruh dana hasil penerbitan instrumen ini akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit BTN.
Obligasi Berkelanjutan III Bank BTN Tahap I Tahun 2017 ini akan diterbitkan dalam 4 seri. Seri A bertenor 3 tahun dengan kupon berkisar 7,65 sampai 8,3 persen dan Seri B dengan tenor 5 tahun ditawarkan kupon sekitar 7,95 sampai 8,5 persen.
(Baca: Ini Saat yang Tepat Koleksi Obligasi, Mengapa?)
Adapun Seri C memiliki tenor 7 tahun dengan bunga berkisar 8,2 sampai 8,7 persen dan Seri D bertenor 10 tahun dengan kupon sebesar 8,3 sampai 8,9 persen.
“Nantinya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil emisi obligasi ini akan digunakan untuk mendanai ekspansi kredit BTN yang masih prospektif, sekaligus dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah,” kata Direktur BTN Adi Setianto di Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Bank BTN dengan target senilai Rp 10 triliun. Obligasi ini pun disematkan rating idAA+ (Double A Plus) oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Masa penawaran awal adalah pada 13 sampai 19 Juni 2017. Kemudian, masa penawaran umum yakni pada 3-7 Juli 2017 dan dijadwalkan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Juli 2017.
Untuk penerbitan obligasi ini, BTN menunjuk PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekurtias Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.
Selain itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pun ditunjuk sebagai Wali Amanat dalam penerbitan instrumen tersebut. Secara total, BTN telah 21 kali menerbitkan Obligasi dan 1 kali menerbitkan Obligasi Subordinasi.
Dari keseluruhan obligasi tersebut, hingga kini total obligasi yang telah lunas dan jatuh tempo sebesar Rp 6,1 triliun, sedangkan total outstanding yang jumlah pokoknya belum dilunasi yakni sekitar Rp 12,95 triliun.
(Baca: Kenya Perkenalkan Pembelian Obligasi Lewat Ponsel)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.