Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Garuda Jawab Berbagai Kekhawatiran soal Kebangkrutan Maskapai

Kompas.com - 16/06/2017, 12:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia Tbk mendapat sorotan dari sejumlah pihak karena munculnya kekhawatiran bahwa maskapai tersebut akan bangkrut akibat terbebani utang.

Namun, apakah Garuda memang akan bangkrut karena utang? Untuk mengetahui hal itu, Kompas.com mewawancarai Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury pada Rabu (14/6/2017). Berikut petikannya:

Bisa dijelaskan kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini yang disebut-sebut akan bangkrut?

Kalau dari kami, struktur keuangan Garuda Indonesia baik dan sehat. Jadi kami punya likuiditas yang masih baik. Tingkat utang juga masih rendah untuk saat ini. Debt to equity ratio (rasio utang terhadap ekuitas) itu di bawah 2,5 kali. Biasanya di industri perbankan rasio tersebut dijaga di bawah 3 kali. Kalau mau konservatif di bawah 2,5 kali.

Dari sisi itu, tidak ada masalah. Yang justru diperlukan saat ini adalah perbaikan dari sisi operasional yang berpengaruh terhadap kinerja keuangannya.

Perbaikan dari sisi operasional bagaimana caranya?

Pertama mengoptimalkan biaya pesawat. Biayanya sekarang 30-35 persen dari total cost perusahaan. Dari sisi itu, kami seharusnya bisa mengoptimalkan utilisasi pesawat-pesawat yang kami miliki. Opsi lainnya adalah menurunkan biaya tersebut. Ini yang memang harus dilakukan untuk optimalisasi pesawat. Sehingga biaya atau cost per seat itu lebih murah.

Kedua melakukan peningkatan kualitas pelayanan kami. Dari pelayanan kabin memang sudah baik, ini yang harus dijaga. Pelayanan dan produk itu harus lebih unggul dari airlines lain, seperti ketepatan terbang, waktu package handling, termasuk berapa banyak penumpang yang bisa menggunakan garbarata.

Bagaimana dengan rute penerbangan?

Kami akan merestrukturisasi rute dan network yang ada. Ini dilakukan untuk memastikan agar rute-rute kami menguntungkan. Sekarang ada sekitar 10 rute dan 10 rute internasional yang kinerjanya buruk. Bukan berarti rute-rute tersebut akan dihapuskan, tapi direstrukturisasi saja. Caranya, memastikan apakah itu jenis pesawatnya sudah tepat? Atau misalnya apakah rotasi pesawatnya sudah tepat?

Bisa disebutkan salah satu rute yang kinerjanya buruk?

Salah satunya ke London. Selama ini kerugiannya cukup besar. Load factor lumayan di atas 62 persen. Tapi dengan kondisi sekarang perlu perbaikan, utamanya konektivitas.

Ada rute-rute internasional yang sudah tinggi load factornya dan itinggal mengoptimalkan. Itu yang memang harus ditingkatkan.

Terkait dengan sistem penjualan tiket, apa yang akan dilakukan?

Kami memperbaiki channel penjualan. Kami punya channel digital, ada outlet penjualan. Bagaimana saluran digital bisa lebih baik lagi. Outlet kita juga perlu peningkatan produktivitas. Yang juga akan kami lakukan adalah memperbaiki revenue management system.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com