Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Medan-Binjai Tersandung Masalah Lahan

Kompas.com - 22/06/2017, 14:33 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jadwal operasional Tol Medan-Binjai dipastikan terganggu setelah tersandung masalah lahan. Begitu keterangan resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Kepala Tim Pelaksana (KPPIP) Wahyu Utomo menuturkan, selain mengganggu jadwal operasional tol, persoalan pembebasan lahan juga membuat biaya jadi membengkak.

"Pengerjaan jadi lebih panjang, akibatnya biaya membengkak," kata Wahyu dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (22/6/2017). P

embangunan proyek Tol Medan-Binjai terbagi dalam tiga seksi. Namun melihat kondisi di lapangan, kemungkinan baru ruas tol di seksi 2 dan seksi 3 yang bisa beroperasi akhir tahun 2017.

Saat ini pembebasan lahan di seksi 2 (Helvetia – Semayang) mencapai 98,38 persen dan Seksi 3 (Semayang – Binjai) mencapai 99,41 persen. Adapun pengerjaan fisiknya sudah mencapai 96,21 persen dan 99,61 persen.

Sementara itu, pembebasan lahan di seksi 1 (Tanjung Mulia – Helvetia) baru mencapai 67,49 persen. Adapun pengerjaan fisik di seksi 1 ini baru mencapai 16,72 persen.

Sandungan pembebasan lahan Tol Medan-Binjai antara lain adanya tiga bidang tanah yang masih sengketa dan tanah yang belum bebas lantaran masih menunggu kecocokkan ganti rugi.

Proyek Tol Medan-Binjai merupakan bagian dari 8 ruas tol Trans Sumatera. Nilai investasi sebesar Rp1,57 triliun, proyek tol Medan-Binjai digarap PT Hutama Karya.

Kehadiran Tol Medan-Binjai dinilai penting untuk mendukung lalu lintas barang dan orang antara Medan dan Binjai. Selain itu jalan ini juga jalur alternatif yang dapat mengurangi beban pada jalur yang sudah ada.

(Baca: Gubernur Sumut: Presiden Akan Resmikan Kapal MVPP dan Jalan Tol)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com