Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Pandjaitan: Reklamasi Teluk Jakarta Jalan Terus, Takkan Ditunda

Kompas.com - 11/07/2017, 16:15 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa proyek reklamasi Teluk Jakarta akan jalan terus dan tidak akan ditunda-tunda.

Terlebih, pihaknya telah berdiskusi dan menerima masukan dari berbagai pihak terkait kelanjutan proyek tersebut. Bahkan, akhir Juli ini, laporan interim kajian reklamasi Teluk Jakarta akan dirilis.

"Kita tidak akan menunda. Kalau ada masalah tunjukin masalahnya di mana. Jadi jangan asal ngomong. Tapi datang ke saya," kata Luhut di Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Ia menegaskan, laporan dari kajian yang sudah dilakukan pihaknya akan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo terlebih dulu sebelum disampaikan ke publik.

"Ya nanti kita akan laporkan (ke Presiden). Apa yang sudah kita dapat. Sudah ada diskusi terbuka. Jadi tdak perlu ribut-ribut di publik," kata Luhut.

Istana diketahui menggelar rapat terbatas terkait evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di provinsi DKI Jakarta seperti reklamasi Teluk Jakarta sore ini.

Sebelumnya, Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menuturkan dia bersama gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan tim akan membahas kajian lingkungan hidup pulau-pulau reklamasi di Teluk Utara Jakarta.

Sandiaga mengatakan pembahasan mengenai kajian lingkungan hidup pulau reklamasi akan mulai dilakukan segera setelah dia dilantik pada Oktober 2017.

Sandi bersama Anies akan tetap konsisten menolak proyek reklamasi. Mengenai pulau-pulau hasil reklamasi yang sudah telanjur dibangun, setelah membahas kajian lingkungan hidupnya, akan dibahas usulan-usulan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com