Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Iklan pada Kendaraan Makin Populer

Kompas.com - 15/07/2017, 16:22 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

"Bisa dilihat melalui dashboard aplikasi secara real time dan juga live report misalnya pengiklan menyewa 20 mobil untuk branding di Jakarta bisa dilihat 20 mobil itu pergerakannya ada di mana saja dan sudah berapa kilometer," pungkasnya.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Ubiklan Glorio Yulianto mengatakan, car advertising telah menciptakan animo tersendiri, terutama di kalangan perusahaan, advertising agency, dan pemilik atau pengemudi mobil di Indonesia.

Menurutnya, iklan pada kendaraan bisa jadi solusi media periklanan perusahaan startup di Indonesia "Tentu saja, karena tidak hanya melayani perusahaan berskala besar, tapi juga kecil dan menengah," ujar Glorio kepada Kompas.com, Sabtu (15/7/2017).

Glorio mengungkapkan, saat ini sudah ada lebih dari 40 brand yang telah mengiklankan produk mereka bersama Ubiklan, seperti Polytron, Tokopedia, Indofood, Pocari Sweat.

Menurutnya, Tokopedia saja, telah mengiklankan produk mereka di beberapa kota di Indonesia.

"Untuk jumlah mobilnya sendiri tidak bisa kami ungkapkan karena detail tersebut merupakan informasi rahasia dari Tokopedia," jelasnya.

Sedangkan dari sisi pembagian komisi, lanjut Glorio, pemilik mobil ataupun pengemudi bisa mendapatkan hingga 50 persen dari harga yang dibayarkan oleh pengiklan kepada Ubiklan.

"Mitra mendapatkan lebih dari 50 persen dari harga yang dibayarkan oleh pengiklan kepada kami. Kemudian masih ada yang disisihkan untuk biaya pajak iklan atau reklame setiap mobil, printing stiker dan biaya pemasangan lainnya, dan kemudian sisanya dipakai untuk operasional Ubiklan," papar Glorio.

Dengan beberapa kelebihan dan juga keunikan tersebut bukan tak mungkin tren car advertising di Indonesia terus meningkat, ditambah dengan iklim usaha startup dan juga e-commerce tengah tumbuh dan berkembang.

Salah satu peritel online di Indonesia yakni Tokopedia sendiri tengah agresif promosi di berbagai media periklanan, baik itu online  ataupun offline. 

Berdasarkan data Adstensity pada tahun 2015 saja anggaran belanja iklan di televisi Tokopedia mencapai Rp 559 miliar, dengan itu membuat Tokopedia merupakan startup yang paling sering muncul di televisi bersama dengan perusahaan-perusahaan yang rajin belanja iklan televiai seperti Djarum, Sampoerna, Pepsodent, Dettol, Lifebuoy, Frisian Flag, Indomie, dan Mie Sedaap.

Namun, Tokopedia tak mau menjelaskan lebih lanjut ketika dikonfimasi oleh Kompas.com terkait sepak terjang mereka menggunakan media iklan pada kendaraan baik motor dan mobil.

"Mohon maaf untuk itu kami belum bisa jawab karena berhubungan sekali dengan strategi bisnis," demikian pernyataan manajemen Tokopedia kepada Kompas.com.

Salah satu driver ojek online yang Kompas.com temui mengungkapkan, pemasangan iklan pada motor miliknya merupakan inisiatif pribadi dan bukan layanan yang disediakan oleh perusahaan aplikasi transportasi online.

"Ini inisiatif pribadi, untuk tambahan aja, satu bulan bisa sampai Rp 500.000 komisinya tergantung jalannya juga, kan dihitungnya dari kilometer," ujar Irwan salah satu pengemudi ojek online.

Irwan menjelaskan, untuk pemasangan papan iklan pada belakang motornya tidak perlu meminta persetujuan perusahaan aplikasi transportasi online karena motor merupakan miliknya pribadi.

"Ini kan motor milik saya, jadi saya yang daftar sendiri, bukan dari penyedia aplikasi," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com