Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Uang Rupiah NKRI Simbol Kedaulatan Negara

Kompas.com - 18/07/2017, 16:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) pada 17 Agustus 2014 lalu secara resmi menerbitkan dan mengedarkan uang rupiah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Uang ini ditandatangani oleh Gubernur BI dan Menteri Keuangan.

Kemudian, pada tahun 2016 lalu, bank sentral secara resmi menerbitkan dan mengedarkan uang rupiah NKRI Tahun Emisi 2016. Kali ini, seluruh pecahan uang rupiah, baik logam maupun kertas, hadir dengan desain baru yang mewakili seluruh wilayah Indonesia.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyatakan, uang rupiah Tahun Emisi 2016 adalah alat pembayaran yang sah di wilayah Indonesia.

"Saya mau menyampaikan, rupiah bukan mata uang yang di-internasionalisasi. Mata uang rupiah tahun emisi 2016 itu sah di NKRI," tegas Agus di Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Di media sosial sempat beredar kabar bahwa tempat penukaran valas atau money changer di beberapa negara tidak menerima uang rupiah Tahun Emisi 2016. Menurut Agus, apabila rupiah tidak diterima di negara tersebut tentu ini adalah kebijakan negara yang bersangkutan.

Namun demikian, apabila mau melakukan transaksi pembayaran di Indonesia, maka mata uang yang berlaku adalah rupiah, termasuk uang rupiah Tahun Emisi 2016.

"Rupiah adalah uang di NKRI. Di Indonesia, kalau mau berbelanja di Indonesia dengan rupiah," jelas Agus.

Penggunaan frasa "Negara Kesatuan Republik Indonesia" menggantikan frasa "Bank Indonesia" pada uang rupiah kertas dilakukan sejak tahun 2014 silam. Begitu pula dengan pembubuhan tanda tangan Gubernur BI dan Menkeu.

Bank sentral menyatakan, penggunaan frasa "Negara Kesatuan Republik Indonesia" serta tanda tangan Gubernur BI dan Menkeu mewakili pemerintah dalam uang NKRI menegaskan makna filosofis rupiah sebagai simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan semua warga negara Indonesia.

Penghargaan warga negara Indonesia pada mata uangnya sendiri akan mendorong berdaulatnya rupiah di negeri sendiri, dan pada gilirannya, rupiah diharapkan akan sejajar dengan mata uang utama dunia lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com