Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Nila Tanpa Tulang Kemasan Premium Toba Tilapia

Kompas.com - 22/01/2019, 10:03 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

Unit hatchery STP berlokasi di Dusun Tapian Marsungsang Nagori Muara Mulia, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.

Unit itu memproduksi 32 juta bibit ikan nila ukuran 0,2 gram per tahun dan 6,9 juta ukuran 20 gram per tahun.

Ikan-ikan berukuran 0,2 gram ini nantinya didistribusikan pada mitra petani untuk dibesarkan sampai ukuran 20 gram.

Setelah ukurannya sudah sesuai standar atau 20 gram, bibit akan kembali diambil untuk dibesarkan dalam keramba jaring apung, sebelum akhirnya punya bobot konsumsi yang sesuai.

Jadi lahan rezeki masyarakat

Di wilayah Simalungun, setidaknya ada 40 petani yang bermitra dengan PT STP untuk membesarkan bibit atau larva.

“Larva berukuran 0,2 gram itu kami kirim pada mitra petani untuk dibesarkan sampai berat  20 gram. Biasanya memakan waktu 6 minggu,” ujar Supervisor Monitoring Kontrak Farmer PT STP Heru Sutanto, Kamis.

Sebelum bekerja sama, pihak perusahaan akan melakukan survei. Kalau dianggap layak, larva akan dikirim pada waktu yang ditentukan. Larva-larva itu akan terhitung menjadi piutang bagi perusahaan.

“Hitungannya Rp 100 per larva. Nanti setelah berat 20 gram akan kami beli lagi seharga Rp 950 per ekor,” tambah Heru.

Di Simalungun, petani yang memiliki lahan kolam biasa memiliki usaha seperti itu.

Salah satunya, Gimson Sidabutar. Lahan sebesar 2 hektar ia manfaatkan untuk menjalankan bisnis itu.

“Saya sudah bekerja seperti ini selama lima tahun. Namun, bekerja sama dengan PT STP baru enam minggu belakangan,” ujarnya saat ditemui.

Sebelum bekerja sama dengan PT STP, Gimson sudah melakukan bisnis yang sama. Bedanya, biasanya ia hanya bekerja sama dengan petani atau perorangan yang tak punya kolam.  Biaya tebar bibit dengan perorangan biasanya lebih murah. Gimson biasa mendapat harga Rp 40 per ekor.

“Bermitra dengan perusahaan beda sekali dengan perorangan. Meskipun lebih mahal biaya bibitnya, saya punya banyak keuntungan,” ujarnya.

Pertama, kata dia, operasionalnya terarah karena dibina dan diawasi oleh petugas dari perusahaan mitra. Akhirnya ini berpengaruh pada hasil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com