Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Menabung Gara-gara Gaji Kecil? Pahami Faktor Utama Ini

Kompas.com - 11/03/2019, 18:04 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gaji yang kecil sering jadi alasan seseorang tak bisa menabung. Akibatnya, ia tidak memiliki dana yang cukup untuk masa depannya.

Namun, sebenarnya Anda tetap bisa menabung walau penghasilan kecil. Sebab, faktor utama untuk menabung ada pada kemahiran mengatur keuangan.

Perencana keuangan Imelda Tarigan mengatakan, sejatinya seseorang tidak akan merasa cukup berapapun besar gajinya, sehingga tidak mau berinvestasi dengan menabung. Kendati demikian, persoalan ada pada kemampuan mengatur keuangan, baik pengeluaran dan pemasukan.

Baca juga: Masih Perlukah Kita Menabung?

"Penghasilan itu enggak akan cukup, siapapun. Kalau ada orang yang merasa gajinya besar dan merasa cukup, itu enggak akan ada yang namanya koruptor. Jadi orang itu, sifat memang merasa selalu enggak cukup," kata Imelda kepada Kompas.com, Senin (11/3/2019).

"Jadi untuk menanganinya adalah harus pintar mengelola keuangan," ujarnya.

Menurut Imelda, cara yang paling tepat dan baik untuk supaya bisa menabung adalah mengatur mengelola keuangan. Ini merupakan hal yang paling dasar supaya bisa merencakan program menabung tersebut.

Baca juga: Ingin Menabung dengan Mudah? Simak Tips Ini

Jika tidak juga bisa, harus ada cara lain kalau memang dari sisi besaran gaji tidak memungkinkan disisihkan karena banyaknya kebutuhan sehari-hari.

"Jadi memulainya dengan mengelola pengeluaran, tetapi setelah (dilakukan) paling basic pun susah gitu, itu berarti harus ada penghasilan tambahan. Simple mengelola pengeluaran atau mencari penghasilan tambahan," tuturnya.

Dia menambahkan, hingga kini tidak ada formula baku berapa persen besaran uang yang harus ditabung dari penghasilan bulanan. Pasalnya, itu bergantung pada tujuan yang akan dicapai dari rangkaian aktivitas menabung yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

Baca juga: Menabung di Bank Tak Cukup Untuk Jadi Persiapan Pensiun

Sehingga tidak perlu khawatir dan bimbang berapa besaran uang yang harus ditabung setiap bulannya.

"Sebetulnya, tidak ada satu rumus berlaku untuk semua ornag. Jadi masing-masing orang punya target investasinya. Tergantu dari tujuan cita-cita kehidupannya, cita-cita keuangannya. Yang penting adalah jangan sampai untung lebih besar daripada aset. Jangan sampai begitu," ungkapnya.

Ia menjelaskan, niat dan langkah mau menabung itu bermula dari diri seseorang. Mudahnya, ketika menabung orang tersebut harus punya rencana akan dibawa kemana dana tabungan itu nantinya. Misalnya saja membeli rumah, membeli kendaraan, atau lainnya.

Baca juga: Milenial, Jangan Lupa Menabung dan Investasi untuk Masa Depan Ceria

"Kita harus bermula dari mau ngapain, tujuan kita menabung? Setelah itu (tahu) berapa banyak yang harus kita sisihkan tiap bulan dari penghasilan supaya mencapai tujuan keuangan," lanjutnya.

Imelda menilai, semakin maju perkembangan zaman dan dunia tidak ada alasan seseorang untuk tidak menambung. Karena urusan menabung tidak mengenal waktu.

"Setiap saat relevan menabung, sepanjang masa," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com