Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Mengatur Keuangan untuk "Fresh Graduate" agar Tak Menyesal

Kompas.com - 22/04/2024, 06:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anda yang merupakan lulusan baru atau fresh graduate tentu saja akan segera memasuki dunia kerja. Anda pun akan menghadapi pilihan finansial yang akan berdampak pada masa depan.

Antara merencanakan masa pensiun, menabung untuk tujuan lain seperti membeli rumah atau membesarkan anak, hingga mengelola kredit, fresh graduate yang mungkin tidak berpengalaman dalam mengatur keuangan harus mengambil langkah strategis.

Dikutip dari Fox Business, Senin (22/4/2024), menurut wakil presiden senior Lenox Advisers Abbe Large, mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta menjaga perspektif utang hanyalah salah satu komponen mengatur keuangan untuk fresh graduate.

Baca juga: Ada 690.822 Formasi CPNS 2024 yang Bisa Didaftari Fresh Graduate

Ilustrasi fresh graduate universitas menjalani wisuda.Shutterstock Ilustrasi fresh graduate universitas menjalani wisuda.

"Anda harus memikirkan tanggung jawab keuangan terhadap diri sendiri dan orang-orang yang bergantung pada Anda," ujar Large.

Berikut beberapa tips mengatur keuangan untuk fresh graduate menurut Large.

1. Jangan lupa menabung untuk masa pensiun

Pada akhirnya, tutur Large, Anda tidak boleh menunda tabungan pensiun. Bagi orang-orang yang memiliki gaji pokok dan bonus, banyak orang yang hanya mengambil seluruh bonusnya dan menyimpannya.

"Saya pikir faktanya adalah pensiun, percaya atau tidak, akan terjadi lebih cepat dari yang Anda sadari dan mulai menabung lebih awal dapat memberikan dampak yang sangat kuat seiring berjalannya waktu karena akumulasi," terang dia.

Baca juga: Tips Menulis CV untuk Fresh Graduate Tanpa Pengalaman Kerja

Terkait tabungan pensiun, imbuh Large, para lulusan baru secara mental perlu berpikir bahwa ini adalah pengeluaran bulanan dan sebenarnya hanya membelanjakan uang untuk diri sendiri.

2. Diversifikasi investasi

Large mengatakan, investasi sistematis harus lebih terdiversifikasi. Diversifikasi adalah kuncinya.

"Memiliki eksposur ke berbagai sektor dan pengelola keuangan yang berbeda merupakan sebuah nilai tambah. Reksa dana dan sejenisnya adalah pilihan yang fantastis," jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com