Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Dapatkan Pekerjaan Sesuai Keinginan Anda? Cek Ini

Kompas.com - 13/03/2019, 20:40 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak beberapa tahun terakhir, sektor tenaga kerja informal telah menjadi kontributor utama bagi tenaga kerja Indonesia.

Namun salah satu tantangan umum bagi pencari kerja adalah kurangnya informasi dan platform pencari pekerjaan, terutama untuk sektor informal.

Berangkat dari hal itu, lahirlah Kormo, sebuah aplikasi pencari kerja dari Google Area 120 dan workshop Google untuk proyek eksperimental. Kormo dikembangkan untuk fokus dalam menghubungkan pencari kerja dengan penyedia kerja sektor informal.

Founder dan Lead Kormo, Bickey Russell, mengatakan, Kormo menggunakan machine learning dari Google untuk merekomendasikan lowongan kerja yang disesuaikan dengan profil pengguna dan aktivitas pengguna dalam aplikasi.

Baca juga: Simak, Ini Daftar BUMN yang Buka Lowongan Pekerjaan

Saat ini, Kormo masih dalam tahap pengembangan awal dan pengembangkan fitur untuk memaksimalkan dampak positif pada sektor tenaga kerja informal.

"Hal unik dari Kormo adalah aplikasi ini juga berusaha membantu para pencari kerja untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui fitur "Belajar". Di mana Kormo menyediakan modul pembelajaran dalam bentuk video dan artikel," kata Bickey dalam keterangannya dikutip Kompas.com, Rabu (13/3/2019).

Bickey menjelaskan, para pencari kerja akan mendapatkan lencana setiap kali mereka selesai mempelajari modul. Sehingga penyedia kerja dapat mengetahui jenis keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki pelamar.

Bickey juga ingin, Kormo lebih dari sekadar platform bagi pencari kerja di sektor informal.

"Inilah sebabnya, kami mendorong para pencari kerja dapat menggunakan fitur belajar dari aplikasi Kormo. Sehingga mereka dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk mempersiapkan diri sebelum wawancara kerja," ujarnya.

Dia menambahkan, selain meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, Kormo juga menghadirkan transparansi bagi pencari dan penyedia kerja dalam bentuk notifikasi. Pencari kerja akan diberitahu saat lamaran mereka sudah dibaca, saat mereka dipanggil wawancara hingga sampai ke pengumuman akhir. 

"Sementara penyedia kerja akan diberitahu ketika lamaran pekerjaan yang mereka unggah ke Kormo telah dibaca dan direspon oleh pencari kerja," sebutnya.

Guna menghadirkan peluang kerja yang relevan, Kormo kini bermitra dengan berbagai macam bisnis, mulai dari perusahaan besar hingga perusahaan kecil atau menengah. Ini dilakukan supaya makin banyak lowongan pekerjaan dan makin banyak para pencari kerja yang bisa melamar secara langsung lewat Kormo.

Aplikasi Kormo tersedia secara gratis di Google Play store.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), sektor tenaga kerja informal berhasil menyerap 58 persen tenaga kerja, lebih tinggi dari tahun lalu. Per Agustus 2018, jumlah pekerja sektor informal mencapai 70,5 juta, artinya lebih banyak dari pekerja di sektor formal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com