Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penumpang Turun, Etihad Rugi 1,28 Miliar Dollar AS pada 2018

Kompas.com - 17/03/2019, 07:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Gulf News

DUBAI, KOMPAS.com - Maskapai Etihad Airways melaporkan kerugian sebesar 1,28 miliar dollar AS pada tahun 2018. Penyebab kerugian tersebut antara lain penurunan jumlah penumpang, serta merosotnya pendapatan kargo.

Dikutip dari Gulf News, Minggu (17/3/2019), ini adalah tahun ketiga kerugian yang diderita Etihad. Maskapai asal Uni Emirat Arab ini pun melaporkan pendapatan sebesar 5,86 miliar dollar AS, merosot dibandingkan 6 miliar dollar AS pada 2017.

Pada tahun 2016, Etihad mengalami kerugian sebesar 1,95 miliar dollar AS dan 1,52 miliar dollar AS. Dengan demikian, total kerugian yang diderita Etihad selama tiga tahun terakhir adalah 4,75 miliar dollar AS.

Baca juga: Etihad: Pesanan Tiket ke AS Tak Terpengaruh Larangan Laptop di Kabin

Meski begitu, Etihad menyatakan kinerja operasional intinya sudah membaik. Etihad menyatakan pula telah menekan biaya sebesar jutaan dollar AS.

"Sejak memulai program transformasi lima tahun pada 2017, maskapai telah memperbaiki kinerja operasional inti sebesar 34 persen meskipun kondisi pasar masih menantang dan ada efek kenaikan harga bahan bakar," ujar pihak Etihad dalam pernyataannya.

Baca juga: CEO Etihad Putuskan Akan Akhiri Jabatan pada Semester II 2017

Dari sisi jumlah penumpang, Etihad mengangkut 17,8 juta penumpang sepanjang tahun 2018. Jumlah tersebut turun dibandingkan 18,6 juta pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, pendapatan kargo pada tahun 2018 dilaporkan sebesar 827 juta dollar AS pada 2018, merosot dibandingkan 877 juta dollar AS pada 2017. Adapun lalu lintas kargo juga turun 21 persen dari 4,3 miliar menjadi 3,4 miliar cargo freight tonne kilometre.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com