JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya berpotensi menjadikan kartu kredit sebagai alat pembayaran untuk membeli saham di pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga tengah mengkaji kemungkinan alat pembayaran lain untuk bertransaksi saham ke depannya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengkaji kemungkinan menjadikan kartu kredit sebagai alat pembayaran untuk membeli saham. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bagi uang elektronik atau yang dikenal e-money dijadikan sebagai alat pembayaran belanja saham.
"Sekarang lagi kita pelajari. Dengan berkembangnya teknologi, pembayaran (beli saham) ke depan bisa pakai e-money, bukan hanya kartu kredit," kata Hoesen, Selasa (26/3/2019).
Baca juga: Dengan Perkembangan Teknologi, Pakai HP Sudah Bisa Jual Beli Saham...
Dia menjelaskan, penggunaan kartu kredit untuk membeli saham perlu dilihat dari sisi sebagai alat pembayaran. Sehingga, terkait risikonya (non performing loan/NPL) pun bisa terjadi bukan hanya karena transaksi beli saham.
"Semua (OJK jajaki), kalau bisa bayar pakai yang lain, boleh. Risiko apa? Kalau beli baju pakai kartu kredit apa ada risikonya? Ya seperti itu," jelasnya.
Bahkan, Hoesen mengungkapkan belum ada rencana untuk bekerja sama dengan pihak perbankan. Terutama membahas dari risiko kenaikan NPL yang bisa terjadi akibat menjadikan kartu kredit sebagai alat pembayaran saham.
"Enggak ada (kerja sama dengan perbankan), itu kan antara pelaku bisnis saja," tandasnya.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Beli Saham?
Asal tahu saja, Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk menjadikan kartu kredit sebagai salah satu alat pembayaran investor dalam bertransaksi saham. Harapannya, ke depan tidak ada alasan lagi bagi investor untuk bisa berinvestasi di pasar modal.
Sebelumnya Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengungkapkan, saat ini pihaknya masih dalam proses kajian terkait memungkinkan atau tidaknya menjadikan kartu kredit sebagai alat pembayaran di pasar modal.
"Tapi itu bukan beli saham secara langsung, jadi yang dibeli adalah reksadana bukan saham," kata Inarno saat dihubungi Kontan, Selasa (19/3/2019).
Meskipun masih dalam kajian, Inarno menjelaskan kemungkinan menggunakan kartu kredit sebagai alat transaksi pembayaran bakal dilakukan lewat reksadana. Sehingga, secara tidak langsung saat investor membeli reksa dana, memungkinkan untuk selanjutnya dananya digunakan untuk membeli saham. (Intan Nirmala Sari)
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Selain kartu kredit, OJK juga kaji alat pembayaran lain untuk beli saham
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.