JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memiliki basis investor surat utang negara yang solid. Namun basis investor tersebut bukan berasal dari dalam negeri, namun luar negeri.
Hal itu disadari oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia lantas melakukan diversifikasi agar surat utang negara lebih diminati investor dalam negeri, termasuk para milenial.
"Selama ini kan disebutkan bahwa Indonesia di satu sisi Indonesia bagus punya investor based luar negeri yang membeli bond dari Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Namun di tengah kondisi global yang tidak pasti seperti saat ini, rawan membuat para investor tetap membeli surat utang RI.
Baca juga: e Mana Larinya Uang Pajak Kita? Ini Kata Sri Mulyani
Oleh karena itu, pemerintah melakukan diversifikasi dengan memperbanyak penerbitan surat utang ritel yang bisa dibeli dengan minimal Rp 1 juta.
"Dalam hal ini banyak sekali sekarang (surat utang) arahnya menuju ke ritel dalam rangka memperluas investor based Indonesia," kata dia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan mencoba memperdalam market pasar obligasi terutama dari dalam negeri.
Investor dalam negeri diyakini lebih memahami kondisi ekonomi Indonesia dan tingkat risikonya. Hal itu dinilai membuat investor tidak terpengaruh sentimen dari luar negeri.
Baca juga: Lelang Online Kian Digemari Milenial, Ini Keuntungannya
Pada Januari 2019, Kementerian Keuangan membuka penawaran Surat Berharga Ritel SBR005. Hasilnya ada sekitar 17.000 investor yang mengajukan penawaran.
Sebanyak 50,6 persen dari investor SBR005 merupakan generasi milenial dengan rentang umur 19-39 tahun.
Sementara itu investor kedua terbanyak yakni generasi X sebesar dunia 27 persen dengan rentang usaha 40-54 tahun.
Sisanya investor di bawah 19 tahun 0,04 persen dan baby boomers atau 55 tahun ke atas 19,9 persen dan sisanya oleh investor dengan usaha di atas 75 tahun.
Hanya saja dari segi volume dana, generasi milenial bukanlah investor yang paling besar. Sebab bicara jumlah, investor di atas 55 tahun menjadi yang terbesar dengan sumbangsih 42 persen dari total dana sekitar 17.000 investor tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.