Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Indonesia Paling Banyak Bertransaksi Nirkontak di Supermarket

Kompas.com - 28/03/2019, 21:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Studi perilaku pembayaran konsumen 2018 yang dikeluarkan Visa menunjukkan bahwa 34 persen dari 500 responden di Indonesia pernah mencoba metode pembayaran contactless atau nirkontak.

Tren pembayaran nirkontak tersebut belakangan mulai dilirik masyarakat karena dianggap memudahkan dalam bertransaksi. Contohnya, pembayaran e-toll menggunakan e-money hingga membayar parkir yang tak perlu lagi menyerahkan uang tunai, melainkan tinggal scan QR code.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, ternyata transaksi nirkontak paling banyak terjadi di supermarket.

"Di Indonesia, kita mulai acceptance pembayaran supermarket dengan contactless," ujar Riko di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Baca juga: Di Indonesia, Transaksi Nontunai Kian Bersaing dengan Tunai

Berdasarkan studi yang sama, sebanyak 73 persen responden mengaku pernah bertransaksi nirkontak di supermarket, 71 persen responden juga mengaku kerap bertransaksi di toko ritel, 64 persen di otlet fast food, 59 persen untuk pembayaran bill atau e-toll, 53 persen untuk transportasi, dan 53 persen untuk bahan bakar.

Temuan tersebut membuat Visa akan memperluas fasilitas nirkontak di sejumlah lokasi. Adapun yang menjadi fokus Visa ke depan adalah supermarket, toko retail, gerai makanan, dan toko obat.

Ini perlu karena di tempat-tempat ini orang tidak bisa terlalu lama antre. Transaksi harus cepat, kalau tidak, antrean panjang," kata Riko.

Oleh karena itu, Visa menggandeng beberapa bank untuk menyediakan terminal untuk penggunaan nirkontak. Ia menyebutkan, kerja sama sudah dilakukan dengan Bank Mandiri, Bank Mega, Bank CIMB, dan beberapa yang masih digodok seperti BRI dan BCA.

Baca juga: Di Acara Pernikahan, Perempuan Ini Sediakan Transaksi Nontunai Pengganti Amplop Kondangan

Riko optimistis metode pembayaran nirkontak akan semakin populer ke depannya. Jika dilihat pengalaman negara lain, seperti Australia dan Singapura, lebih dari 80 persen ritel sudah menggunakan nirkontak untuk pembayaran. Menurut Riko, kebiasaan berbelanja di supermarket bisa menjadi patokan bagaimana perilaku pembayaran masyarakat di tempat lain.

"Karena belanja supermarket kan sehafi-har. Karena habitnya contactless, untuk lainnya juga contactless," kata Riko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com