Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Empat Pertimbangan Ini Sebelum Meminjam

Kompas.com - 05/04/2019, 08:34 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meminjam sering kali jadi pilihan utama bagi sebagian orang untuk mendapatkan uang atau dana segar guna atasi pendanaan. Apakah itu bersumber dari perbankan atau layanan keuangan lainnya.

Akan tetapi, sering kali keputusan meminjam itu tanpa dasar dan pertimbangan kuat serta jelas. Sehingga ujung dari meminjam jadi soal. Nah, sudah tahukah Anda apa pertimbangan-pertimbangan kuat untuk meminjam?

Menurut perencana keuangan, Mike Rini Sutikno, secara garis besar ada empat hal yang perlu diperhatikan seseorang ketika hendak meminjam uang. Keempat aspek ini harus secara seksama dan cermat diperhatikan.

Tidak Aji Mumpung

"Satu tujuannya. Jangan (karena) aji mumpung. Jadi ada perlu kebutuhannya dulu," kata Mike berbincang dengan Kompas.com, Kamis (4/4/2019).

Mike menjelaskan, uang atau dana yang dipinjam itu pada dasarnya sesuatu yang harus dikembalikan. Bukan diberikan cuma-cuma. Apalagi, pinjaman itu dibarengi dengan bunga dengan besaran tertentu.

"Jadi lebih mahal. Karena itu perlu hati-hati. Makasudnya, meminjam itu untuk apa dulu? ini perlu betul-betul kita saring," ujarnya.

Kemampuan Membayar

Dia menyebutkan, pertimbangan kedua adalah kemampuan membayar. Akan sangat baik sebelum memutuskan untuk meminjam seseorang terlebih dahulu menimbang kempaunnya untuk membayar. Sehingga nantinta tidak kesulitan melunasinya.

"Harus pastikan ketika meminjam bisa membayar dengan lancar. Niatnya sudah baik untuk produktif, tapi enggak ngukur kemampuan (kurang baik)," tuturnya.

Menurut dia, mengukur kemampuan untuk membayar cicilan utang sangatlah mudah dan simpel. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah menyiasti cicilan utang dipinjam sebelumnya.

"Supaya bayar lancar, jangan pilih kebesaran cicilan bulannya. Jadi cicilannya hanya 1/3 dari penghasilan tiap bulan, baik gaji rutin," jelasnya.

Sumber pembayaran

Dia menambahkan, setelah mempertimbangkan tujuan dan mengukur kemampuan untuk meminjam, faktor lain ialah soal sumber dana untuk membayar cicilan utang yang dimaksud. Apakah dari gaji/pendapatan sendiri, pendapatan usaha, atau sumber lainnya.

Jika uang yang dipinjam untuk keperluan peribadi dan peruntukkan bukan usaha atau lainnya, akan lebih baik pinjaman itu dibayarkan dari gaji pribadi. Ini dinilai sangat tepat dan sepadan.

"Sumber dananya dari mana untuk bayar cicilan. jadi gaji kah atau pendapatan, pendapatan usaha?" tambahnya.

"Kalau minjem untuk kebutuhah pribadi ya (bayar cicilan) dari pendapatan atau gaji pribadi. Tapi kalau untuk usaha, ya dari penndapatan usaha (bayar cicilan) idealnya," sambungnya.

Sumber pinjaman

Setelah tiga aspek tersebut diperhatikan, faktor terakhir adalah pilihan sumber pinjaman. Karena, seiring perjalanan waktu dan zaman opsi-opsi itu semakn banyak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com