Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Pesawat Mahal, Okupansi Hotel Berbintang Menurun

Kompas.com - 02/05/2019, 17:38 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah okupansi hotel berbintang turun 4,21 poin pada Maret 2019 dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Di Maret ini, tingkat keterisian hotel berbintang hanya 52,89 persen, sedangkan di tahun lalu mencapai 57,10 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, penurunan okipansi kamar hotel ini disebabkan salah satu karena mahalnya harga tiket pesawat.

“(Tiket pesawat) dampaknya bisa kemana-mana, terlihat di tingkat penghunian hotel bintang, dia akan menghantam ke pariwisata, banyak hal, tidak hanya transportasi,” ujar Suhariyanto di Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Kendati begitu, Suhariyanto mengakui jumlah keterisian kamar hotel di periode Maret 2019 mengalami kenaikan 0,45 poin jika dibandingkan bulan lalu.

Baca juga: Dari Telat Panen Hingga Tiket Pesawat, Ini Penyebab Inflasi April 2019

BPS juga mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Maret 2019 mengalami penurunan 1,82 persen dibanding jumlah kunjungan pada Maret 2018. Angka tersebut turun dari 1,36 juta kunjungan menjadi 1,34 juta kunjungan.

Sementara itu, jumlah kuncungan wisman pada Maret 2019 mengalami kenaikan sebesar 5,90 persen dibanding bulan lalu.

“Perlu dijadikan catatan bahwa tingkat hunian kamar ini, bukan hanya oleh wisman tapi wisatawan domestik. Jadi ada penurunan di sana. Itu berkaitan dengan jumlah penumpang angkutan udara, di mana penumpang angkutan udara tercatat menurun,” kata Suhariyanto.

BPS mencatat terjadinya penurunan jumlah penumpang pesawat domestik turun 17,66 persen pada periode Januari hingga Maret 2019 dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pada periode itu, jumlah penumpang pesawat domestik sebanyak 18,3 juta orang. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu jumlah penumpang domestik sebesar 22,2 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com