JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih terus berupaya memperluas pasar ekspor sawit. Apalagi saat ini sawit Indonesia tengah mengalami diskriminasi dari Uni Eropa.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag Arlinda mengatakan, sebagai salah satu upaya untuk memperluas pasar ekspor, Indonesia terus menjalankan misi dagang ke berbagai negara.
Untuk memperluas pasar ekspor sawit, Kemdag turut menggandeng pihak lain seperti Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Baca juga: Gugat Diskriminasi Sawit ke WTO, Pemerintah Akan Bentuk Satgas Khusus
Menurut Arlinda, selain pasar tradisional saat ini, sebenarnya negara lain seperti negara-negara di Asia Selatan, Timur Tengah hingga Amerika Latin pun tertarik dengan produk sawit Indonesia. Tetapi, Kemdag menyadari upaya perluasan pasar ini tidak mudah.
"Namanya mencoba, itu tidak hanya sekali tetapi harus berkali-kali. Nanti mungkin di Expo 2020 Dubai mungkin sawit menjadi produk yang akan kita ajukan," terang Arlinda, Kamis (9/5/2019).
Sementara itu, berdasarkan catatan Gapki, pada 2018 ekspor minyak sawit baik crude palm oil (CPO) dan produk turunannya seperti biodiesel dan oleokimia mencatatkan peningkatan sebesar 8 persen dari 32,18 juta ton menjadi 34,71 juta ton.
Baca juga: Lawan Diskriminasi Sawit Uni Eropa, Indonesia PDKT 5 Firma Hukum
Negara-negara tujuan ekspor minyak sawit Indonesia yang mengalami peningkatan pada 2018 adalah China sebesar 18 persen, Bangladesh sebesar 16 persen, Pakistan 12 persen, negara-negara Afrika 13 persen, dan Amerika Serikat sebesar 3 persen.
Meski begitu, kinerja ekspor minyak sawit Indonesia ke negara lain seperti India, negara Timur Tengah dan Uni Eropa justru mengalami penurunan.
Pada Februari 2019, kinerja ekspor sawit Indonesia pun tercatat turun lebih dari 11 persen secara bulanan atau month on month (mom) atau dari 3,25 juta ton di Januari menjadi 2,88 juta ton di Februari.
Beberapa negara tujuan ekspor minyak sawit Indonesia yang mencatat penurunan antara lain Amerika Serikat yang turun sebesar 48 persen (mom), Pakistan turun 41 persen (mom), China turun sebesar 22 persen (mom), Afrika turun sebesar 16 persen (mom), dan India turun 14,5 persen (mom). (Lidya Yuniartha)
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Dijegal Uni Eropa, Kemdag berupaya perluas pasar ekspor minyak sawit
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.