Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jack Ma: Jadi Pengusaha Sukses Harus Terbiasa dengan Penolakan

Kompas.com - 21/05/2019, 13:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk membangun bisnis, setiap pengusaha pasti menerima dan menghadapi segala bentuk penolakan di sepanjang jalan merintis bisnis.

Jack Ma, pendiri e-commerce raksasa Alibaba asal China mengatakan, jika pengusaha mau terus maju, mau tidak mau mereka harus terbiasa dengan setiap penolakan dan tanggapan negatif.

“Sebagai seorang pengusaha, Anda harus terbiasa ditantang. Harus terbiasa dikatakan 'tidak' oleh orang lain, oleh investor, oleh pelanggan Anda, oleh orang-orang," kata Jack Ma dikutip dari CNBC, Selasa (21/5/2019).

Namun kata Ma, penolakan-penolakan yang telah Anda alami harus dikategorikan sebagai peluang. Jika semua orang setuju dengan visi atau layanan Anda sejak awal, maka tidak akan ada peluang.

“Ketika semua orang percaya sejak awal, Anda tidak memiliki peluang dan kesempatan. Ketika hanya sedikit orang yang mempercayainya, maka Anda memercayainya, Anda membuktikannya. Itu adalah kesempatan Anda," kata Ma.

Raja bisnis e-commerce ini menjelaskan, saat mendirikan Alibaba tahun 1999, mereka (Ma dan timnya) tidak memiliki apapun. Namun, dia bisa sesukses ini sehingga 80 persen orang di dunia pun memiliki kesempatan untuk bisa sukses sepertinya.

"Satu hal yang kami ingin buktikan: Jika Jack Ma dan timnya bisa sukses, 80 persen orang di dunia juga bisa sukses. Karena saat itu kami pun tidak punya uang, kami tidak memiliki teknologi, kami hampir tidak memiliki apa-apa," terang Ma.

Satu hal yang Ma dan timnya percayai saat itu, mereka percaya pada masa depan. Merek terus memulai merintisnya sedikit demi sedikit. Ma percaya, siapapun bisa sukses asal bekerja keras dan terbiasa dengan penolakan.

“Jadi, orang-orang seperti kami, kami terbiasa dikritik. Kami mulai terbiasa dikatakan 'tidak' oleh orang lain. Mengapa orang harus mengatakan 'ya' kepada Anda? Anda harus membuktikannya dengan diri sendiri," jelas Ma.

Tentu saja, Ma tidak asing lagi dengan penolakan dan kemunduran. Ma pernah bercerita, dia selalu gagal ketika melamar 30 lowongan kerja setelah lulus kuliah, salah satunya di KFC. Ma pun pernah 10 kali ditolak Harvard.

Itu justru menjadikannya sebagai pribadi yang lebih kuat. Dan kegigihan adalah kunci utama dalam membangun sebuah bisnis. Dalam kasus Ma, kegigihannya terlihat saat Alibaba tumbuh.

"Tentu saja, Anda tidak bahagia ketika orang mengatakan 'tidak' pada Anda. Tapi bangun dan cobalah lagi," katanya.

Saat ini, Alibaba telah menobatkan dirinya menjadi salah satu e-commerce terkemuka di dunia, melayani jutaan orang, berkembang menjadi usaha ritel, industri hiburan, komputasi awan, dan teknologi pemasaran.

Alibaba juga menjadi perusahaan pertama di Asia yang melampaui valuasi 400 miliar dollar AS pada tahun 2017.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com