Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang, 3 Sektor Ini Justru Diuntungkan

Kompas.com - 24/05/2019, 13:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain dampak negatif, perang dagang yang semakin memanas juga memiliki dampak positif kepada Indonesia, salah satunya sektor industri.

Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi mengatakan, setidaknya terdapat tiga sektor yang diuntungkan, yaitu sektor furniture, sektor industri semen, dan sektor distribusi gas.

" Trade war (perang dagang) merupakan sektor yang diuntungkan. Karena kalau kita lihat Indonesia bersaing dengan China dalam mengekspor furniture ke pasar Amerika," kata Lucky Ariesandi di Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Bahkan para emiten furniture kata Lucky, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan furniture sudah kompetitif bersaing dengan China meskipun tanpa tarif yang dilayangkan AS kepada China. Ketika barang-barang China dikenakan tarif termasuk furniture, maka Indonesia memiliki peluang lebih.

"Kedua, semen. Karena saat harga komoditas turun maka perusahaan-perusahaan yg mengandalkan banyak komoditas seperti semen yang bahan bakarnya menggunakan batubara akan diuntungkan," kata Lucky.

Sektor ketiga yang diuntungkan dari perlambatan ekonomi di China adalah gas distributor. Di Indonesia hanya ada satu nama, yaitu perusahaan gas negara.

"Perusahaan gas negara sebagian besar induk cost adalah LNG yg terkait dengan harga minyak. Jadi ketika pertumbuhan AS-China melambat kemungkinan harga minyak juga akan menurun," jelas Lucky.

Di sisi lain, Lucky juga mengestimasikan pendapatan perusahaan komoditas di Indonesia akan mengalami pertumbuhan positif sekitar 13,4 persen. Meningkat 2 kali lipat dibanding rata-rata pendapatan 9 tahun terakhir yang sekitar 6,9 persen.

"Jadi hanya asumsi lah bahwa perusahaan komoditas earnings-nya akan lebih lambat karena trade war di China. Kalau kita lihat dampak ke perusahaan itu cukup kecil," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com