Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Dirgantara Eropa Makin Tertinggal dari AS dan China

Kompas.com - 17/06/2019, 19:04 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Angkatan udara dari negara-negara Eropa dinilai makin terancam oleh kekuatan militer yang dimiliki Amerika Serikat dan China. Di mana industri kedirgantaraan dari kedua negara tersebut makin maju pesat.

Seperti diberitakan AFP, para pemimpin Eropa tengah bersiap untuk meresmikan peluncuran jet tempur generasi baru pada hari Senin waktu setempat.

Namun, sejumlah analis memperingatkan angkatan udara benua tersebut semakin tertinggal oleh AS dan industri kedirgantaraan China yang tak ragu menggelontorkan uangnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menghadiri pembukaan Paris Air Show di mana para menteri pertahanan Prancis, Jerman dan Spanyol akan menandatangani kerangka kerja sama untuk Future Air Combat Air System (FCAS).

Kehadiran jet tempur baru adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk menyatukan kekuatan militer Eropa dan mengurangi ketergantungannya pada peralatan AS. Proyek ini juga akan mencakup pengembangan drone dan rudal jelajah.

Proyek ini akan dipelopori oleh Airbus dan Dassault Aviation Prancis, yang bertujuan untuk memiliki pesawat baru untuk mengudara mulai tahun 2040. Namun proyek jet tempur tersebut juga sudah memiliki saingan di kandang sendiri, yakni proyek jet tempur siluman Tempest yang diikuti oleh Inggris, Italia dan Belanda.

Selain itu pengeluaran pertahanan oleh negara-negara Eropa masih jauh di belakang AS serta China.

"Ada ketidakseimbangan yang semakin mencolok antara cara Eropa membangun industri penerbangan, ruang angkasa dan pertahanannya," kata Philippe Plouvier dari Boston Consulting Group di Paris.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah mendukung pengeluaran pertahanan yang sangat tinggi tahun ini yakni sebesar 700 miliar dollar AS, jika dibandingkan dengan 200 miliar dollar AS pada tahun 2002. Hal ini merupakan keuntungan bagi para pemimpin industri seperti Lockheed Martin, Northrop Grumman dan General Dynamics.

Di sisi lain China juga telah banyak berinvestasi dan menjadi negara dengan belanja pertahanan terbesar kedua pada tahun lalu dengan sekitar 250 miliar dollar AS.

Sebagai perbandingan, lima negara terbesar Eropa yakni Jerman, Prancis, Inggris, Italia dan Spanyol secara gabungan hanya menghabiskan 200 miliar dollar AS pada tahun lalu.

 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Angkatan udara dan industri dirgantara Eropa makin tertinggal dari AS dan China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com