Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perang Dagang, Industri Garmen Diuntungkan?

Kompas.com - 27/06/2019, 07:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, industri di Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang dari momentum perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Salah satunya yang punya potensi besar adalah industri garmen.

"Saya harap peluang yang terjadi akibat perang dagang AS dan China bisa mendorong perusahan ini memanfaatkan ruang perang dagang tersebut," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Indonesia bisa menjadi alternatif bagi negara-negara yang terdampak perang dagang untuk ditarik produk tekstilnya. Melihat perkembangan industri garmen dalam negeri, ditambah dengan masuknya PT Golden Flower sebagai perusahaan terbuka dan mencatat saham di Bursa Efek Indonesia, Bambang optimistis Indonesia mampu meraih peluang tersebut. 

"Saya harap kita dapat bersaing dengan merk kelas dunia di pasar ekspor," kata Bambang.

Bambang mendorong industri Indonesiaa terus meningkatkan produksinekspor. Sebab, ekspor memberikan kontribusi yang sangat berpengaruh bagi neraca perdagangan. Dengan itu, devisa negara pun bertambah. 

"Saya berharap seluruh perusahaan di Indonesia mampu berorientasi pada ekspor sehingga dapat membantu kekuatan APBN kita yang cenderung menurun," lanjut dia.

Sementara itu, Presiden Komisaris Golden Flower, Po Sun Kok menyatakan bahwa industri garmen justru diuntungkan dengan adanya perang dagang. Banyak produk China yang tidak bisa menembus AS secara langsung. Sebab, AS mengenakan tarif yang tinggi terhadap produk impor yang masuk.  Sehingga perlu ada pasar ketiga, seperti Indonesia.

"Buat kita perang dagang pengaruhnya positif," kata Po.

"Tentunya kita yakin tahun yang akan. datang lebih bagus," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com