Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ekspor Sarang Walet, Kementan Apresiasi Pemprov Bengkulu

Kompas.com - 28/06/2019, 13:13 WIB
Hotria Mariana,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bengkulu berhasil mengekspor sarang burung walet ke Taiwan dengan total ekspor senilai 4.318 US dollar.

Kepala Karantina Pertanian Bengkulu M. Ischaq menuturkan, sarang walet menjadi potensial karena harganya mencapai Rp 25 juta per kilogram (kg).

Sementara itu, harga jual ekspor ke Tiongkok mencapai Rp 40 juta per kg.

"Dari data tahun 2018, ekspor sarang walet Indonesia ke Tiongkok secara keseluruhan nilainya mencapai Rp 40,6 triliun," kata Ischaq dalam pernyataan tertulis, Jumat (28/6/2019).

Kendati demikian, di balik pencapaian tersebut ternyata masih terselip kendala akses logistik.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil mengungkapkan, biasanya ekspor dilakukan melalui Jakarta atau Semarang.

Kedua kota dipilih karena belum adanya rumah walet yang tersertifikasi dan belum tersedianya penerbangan internasional langsung dari Bengkulu.

Namun agar ekspor tetap berjalan, saat ini sarang walet asal Bengkulu diekspor ke Taiwan melalui kantor pos atau jasa titipan.

"Ini bisa jadi alternatif sementara, lewat jasa titipan atau bandara internasional terdekat. Intinya, kami dorong agar bisa langsung lewat Bengkulu, dan pastinya harus disertifikasi karantina agar sesuai persyaratan negara tujuan," ungkap Jamil.

Pemerintah mendorong para petani dan pelaku industri walet meregistrasi rumah walet dan tempat produksinya ke Barantan.

Dengan demikian, hasil produksi yang dihasil lebih berdaya saing.

Kementan berkomitmen dan terus menjalin komunikasi dengan instansi dan pemerintah daerah agar akses logistik internasional tak panjang.

Komoditas ekspor lainnya 

Tak hanya sarang walet, Bengkulu juga mengekspor cangkang sawit ke Thailand senilai Rp 7,15 miliar.

Ada juga karet lempengan yang diekspor ke Amerika Serikat senilai Rp 2,17 miliar.

Berdasarkan sistem otomasi perkarantinaan IQFAST di wilayah Bengkulu, dari provinsi tersebut tercatat ekspor komoditas pertanian pada 2018 mencapai Rp 162,65 miliar.

Sementara itu, hingga Juni 2019, nilai ekspor komoditas pertanian mencapai Rp. 117,45 miliar.

Adapun komoditas unggulan Bengkulu di antaranya karet lempengan, kayu karet dan sengon, cangkang sawit, kulit kayu manis, dan kopi.

Dengan mitra dagang yang menjadi tujuan ekspor Bengkulu, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, India, Kanada, Afrika, Thailand, Taiwan, Vietnam, Malaysia, Swiss, dan Jepang.

"Alhamdulillah, kami dorong terus, dari sistem pelayanannya maupun jaminan kesehatannya, sesuai persyaratan negara tujuan," ujar dia.

Komitmen Barantan 

Barantan terus mendorong pertumbuhan ekspor komoditas pertanian daerah dengan dua program, yaitu program inline inspection karantina dan program agro gemilang.

Sebagai informasi, program inline inspection merupakan percepatan layanan karantina berupa fasilitas jemput bola.

Dengan program itu, pemeriksaan karantina dilakukan di tempat pemilik, sehingga tidak memerlukan waku tambahan untuk pemeriksaan karantina di pelabuhan.

Sementara itu, program agro gemilang merupakan bimbingan teknis untuk para millenial calon eksportir, agar komoditas yang diekspor dapat memenuhi Standard Sanitary and Phytosanitary (SPS) negara tujuan.

Jamil berharap, dua program tersebut mampu mendongkrak ekspor komoditas pertanian.

Pasalnya, ia melanjutkan, setidaknya ada lima strategi yang bisa dilakukan melalui program tersebut.

Pertama, menambah jumlah eksportir baru terutama kalangan milenial.

Kedua, melakukan diversifikasi produk ekspor. Pemerintah berharap produk yang diekspor minimal produk setengah jadi.

Ketiga, meningkatkan frekuensi jumlah ekspor. Keempat, membuka akses pasar baru komoditas pertanian di mancanegara.

Terakhir, pemerintah melakukan terobosan dan inovasi layanan perkarantinaan guna mempercepat proses bisnis eksportasi komoditas pertanian.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bengkulu, Yuliswani, mengapresiasi inisiasi dan program Kementan yang mendorong produk lokal nusantara agar dapat tembus ke pasar mancanegara.

Ia pun berkomitmen terus mendukung dengan melakukan kerja sama lewat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com