BEIJING, KOMPAS.com - China dan Amerika Serikat masih harus menempuh jalan panjang sebelum akhirnya bisa mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang.
Seperti dikutip dari Reuters yang melansir media pemerintahan China, perselisihan di antara kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut masih bakal berlanjut meski kedua kepala negaranya telah bertemu dalam KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019).
Amerika Serikat dan China saat ini tengah berada dalam perang dagang. Kedua negara telah memberlakukan tarif yang cukup tinggi untuk masing-masing produk impor.
Namun, di sela KTT G20, terdapat kemajuan yang signifikan dalam hubungan AS dan China di mana Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump sepakat untuk gencatan perang dagang dan kembali melakukan proses pembicaraan.
Baca juga: Imbas Perang Dagang, Kini Giliran Apple dan Microsoft Surati Trump
China Daily, harian berbahasa Inggris yang sering digunakan oleh China untuk menyampaikan pesannya ke seluruh dunia, memperingatkan, meski saat ini ada kemungkinan yang lebih besar untuk mencapai kesepakatan, namun tidak ada jaminan hal tersebut bakal terjadi.
"Meskipun Washington (Amerika Serikat) sepakat untuk menunda pengadaan tarif tambahan pada barang-barang Cina untuk membuka jalan bagi negosiasi, dan Trump bahkan mengisyaratkan menunda keputusan mengenai Huawei sampai akhir negosiasi, masih banyak hal yang harus diseleasikan," tulis mereka.
“Kesepakatan tentang 90 persen masalah telah terbukti tidak cukup, dan dengan 10 persen sisanya di mana perbedaan mendasar mereka berada, tidak akan mudah untuk mencapai konsensus 100 persen, karena pada titik ini, mereka tetap luas terpisah bahkan pada tingkat konseptual," lanjut China Daily.
Trump bahkan menawarkan perdamaian terkait Huawei kepada Xi. Padahal sebelumnya, Trump mengatakan perusahaan produsen peralatan jaringan telekomunikasi terbesar di dunia tersebut menimbulkan risiko keamanan nasional AS karena berhubungan dekat dengan pemerintah China, dan telah melobi sekutu-sekutu AS.
Sehingga, pemerintah setempat memblokir Huawei untuk menjauhkan mereka dari infrasrtuktur komunikasi 5G generasi mendatang.
Diplomat top pemerintah China, Anggota Dewan Negara Wang Yi, dalam sebuah pernyataan panjang tentang G20 yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri setelah kembalinya delegasi ke Beijing, mengatakan bahwa pertemuan Xi-Trump telah mengirim sinyal positif kepada dunia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.