Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Program CSR Antam, Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat

Kompas.com - 10/07/2019, 12:45 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mendukung kemandirian ekonomi masyarakat lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) tepat di ulang tahun perusahaan ke-51.

Direktur Sumber Daya Manusia Antam, Luki Setiawan Suardi, menyebut jika dukungan diberikan dalam bentuk dana pinjaman Progam Kemitraan (PK) di empat wilayah di Indonesia.

Dengan menyediakan total Rp11,4 miliar, keempat wilayah yang disasar Antam yakni Maluku Utara, Kalimantan Barat (Kalbar), Sulawesi Tenggara (Sulteng), Jawa Barat (Jabar) dan Jakarta.

“Program Kemitraan sebagai bentuk dukungan kemandirian ekonomi masyarakat, terutama di wilayah operasi perusahaan,” ujar Luki sesuai dengan rilis yang Kompas.com terima, Rabu (10/7/2019).

Dalam penyaluran dana pinjaman PK, lanjut Luki, penentuan besaran nominal ditentukan berdasarkan banyaknya jumlah mitra binaan di masing-masing wilayah.

Salah satu mitra binaan Antam yang bergerak di bidang perikananHumas Antam Salah satu mitra binaan Antam yang bergerak di bidang perikanan

Maluku Utara misalnya, melalui unit bisnis pertambangan Nikel Maluku Utara, Antam menyalurkan dana pinjaman PK Rp 4 miliar kepada 133 mitra binaan.

Lalu Kalbar Rp1,59 miliar untuk 29 mitra binaan, Sulteng Rp2,5 miliar untuk 78 mitra binaan, dan Jakarta Rp1,3 miliar untuk 37 mitra binaan yang terbagi dalam berbagai bidang usaha seperti perdagangan, peternakan, jasa, perkebunan, industri dan perikanan.

"Program Kemitraan bertujuan untuk membantu pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam rangka mendukung peningkatan ekonomi masyarakat," ucap dia.

Selain menyalurksn PK, Antam juga menggelar kegiatan sosial lainnya di empat wilayah tersebut, seperti budidaya Kopi Halmahera, pasar murah, donor darah, khitanan massal, bedah rumah dan sebagainya.

“Tema HUT Ke-51 Antam adalah Transforming for the Glorious Future. Kami yakin ANTAM memiliki masa depan gemilang dan senantiasa melakukan transformasi bisnis serta budaya demi meraih kejayaan," tutup Luki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com