Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Pejabat Kemenhub Dicatut dalam Rekrutmen PT Pelni

Kompas.com - 10/07/2019, 20:03 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada saja oknum yang memanfaatkan sebuah situasi untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. Salah satunya pada penerimaan/rekrutmen di PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero.

Oknum calon menawarkan jasanya dan menjanjikan dapat meloloskan seorang pelamar ketika mengikuti seleksi di sebuah institusi.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro, mengungkapkan, kejadian ini pernah terjadi beberapa waktu lalu. Ada informasi lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan Pelni dan ada yang mencatut nama pejabat di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Jadi beberapa kali ada orang, mengatasnamakan PT Pelni, biasanya ada kejanggalan, itu (biasanya melampirkan nama) pejabat. Orang Kementerian Perhubungan," ungkap Yahya kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Baca juga: Pemerintah Buka 254.173 Lowongan CPNS, Ini Rincian Alokasinya

Yahya mengatakan, semua pihak harus hati-hati dengan adanya informasi penerimaan atau adanya lowongan pekerjaaan di sebuah lembaga. Ini khususnya calon pelamar.

Sebab, jika tidak hati-hati bisa bermasalah hingga menjadi korban penipuan.

"Mengimbau kepada masyarakat untuk meneliti pengumuman-pengumunan yang disampaikan oleh suatu institusi, termasuk PT Pelni," ujarnya.

Meskipun demikian, Yahya enggan menyebutkan nama dan jabatan pejabat Kemenhub yang pernah dicatut namanya tersebut pada proses rekrutmen beberapa tahun lalu.

Dia mengatakan, lowongan informasi kerja bodong pada dasarnya bisa diketahui. Sebab akan sangat berbeda dengan informasi resmi sebuah institusi, baik syarat dan ketentuan lainnya.

"Biasanya ada kejanggalan, itu (biasanya melampirkan nama) pejabat. Kami tidak memungut biaya apapun," jelasnya.

"Itu yang perlu diwaspadai, jadi kalau ada orang mengumumkan, ada panggilan, rekrutmen membayar itu jelas-jelas bukan dari Pelni. Hoaks lah istilahnya. kami mohon meneliti kembali," tegasnya.

PT Pelni membuka rekrutmen pada Juli ini, proses pendaftarannya sejak 3-14 secara online di laman resminya , https://rekrutmen.pelni.co.id/

Ada empat posisi yang dibutuhkan, berikut ini informasi detailnya.

1 Tukang Angsur/WiperKualifikasi:
Pria
Pendidikan minimal SMA/SMK
Usia maksimal 40 tahun per 1 Juni 2019
Pengalaman minimal 1 tahun
Disiplin, jujur, siap bekerja keras dan bertanggung jawab
Sehat
Bersedia ditempatkan diseluruh kapal milik PT Pelni (Persero)
Masa Berlaku dokumen / sertifikat minimal 1 tahun terhitung dari bulan Agustus 2019

2. Kelasi
Kualifikasi:
Pria
Pendidikan minimal SMA/SMK
Usia maksimal 40 tahun per 1 Juni 2019
Pengalaman minimal 1 tahun
Disiplin, jujur, siap bekerja keras dan bertanggungjawab
Sehat
Bersedia ditempatkan diseluruh kapal milik PT. PELNI (Persero)
Masa Berlaku dokumen / sertifikat minimal 1 tahun terhitung dari bulan Agustus 2019

3. Juru Masak/KokiKualifikasi:
Pria
Pendidikan minimal SMA/SMK
Usia maksimal 40 tahun per 1 Juni 2019
Pengalaman minimal 1 tahun
Disiplin, jujur, siap bekerja keras dan bertanggung jawab
Sehat
Bersedia ditempatkan diseluruh kapal milik PT  Pelni (Persero)
Masa Berlaku dokumen / sertifikat minimal 1 tahun terhitung dari bulan Agustus 2019

4. Pelayan
Kualifikasi:
Pria
Pendidikan minimal SMA/SMK
Usia maksimal 35 tahun per 1 Juni 2019
Pengalaman minimal 1 tahun
Disiplin, jujur, siap bekerja keras dan bertanggung jawab
Sehat
Bersedia ditempatkan diseluruh kapal milik PT Pelni (Persero)
Masa Berlaku dokumen / sertifikat minimal 1 tahun terhitung dari bulan Agustus 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com