Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Emas Lebih Untung Dibanding Investasi Lain, Ini Alasannya

Kompas.com - 02/08/2019, 07:57 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Zaman sekarang, orang semakin terpelajar dan tergiur untuk investasi. Sayangnya, banyak yang akhirnya tak jadi investasi karena bingung memilih instrumen yang tepat di samping banyaknya tawaran instrumen.

Daripada bingung, Anda bisa memulainya dengan investasi emas. Karena saat ini investasi emas telah menjadi primadona di berbagai kalangan usia, mulai dari generasi milenial hingga generasi baby boomers.

Kabarnya, investasi emas juga lebih untung dibanding investasi lainnya.

Lalu, apa saja keuntungan tersebut? Simak jawabannya berikut ini.


1. Jadi alat tukar saat krisis

Semua negara pasti pernah mengalami krisis keuangan. Untuk terhindar dari krisis itu, sebenarnya Anda bisa mengandalkan tabungan emas yang Anda miliki untuk digunakan menjadi alat tukar saat mata uang tengah tak terkendali.

Apalagi, emas biasanya tidak terpengaruh inflasi sehingga lebih terkendali.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, saat ini orang semakin banyak berlomba-lomba menabung emas. Tujuannya tentu saja sebagai alat tukar saat terjadi krisis.

Baca juga: Tahun Ini, Pegadaian Luncurkan Kartu Tabungan Emas Berbunga Rendah

"Dari sisi makro, saat negara mengalami krisis, emas bisa menjadi alat tukar. Hari ini banyak orang China orang Jepang beli emas, soalnya negara akan banyak tertopang oleh emas yang dimiliki masyarakatnya. Jadi kalau krisis enggak pusing lagi kita," kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto di Jakarta, Kamis (1/8/2019).


2. Jadi dana darurat

Selain terhindar dari inflasi, emas bisa disetarakan dengan dana tunai karena lebih mudah dicairkan. Sehingga penggunaannya pun bisa dimaksimalkan untuk dana darurat ataupun kebutuhan mendesak lainnya. 

"Emas bisa disetarakan dengan cash kalau kita perlu duit mendadak. Kalau dicairkan itu bunganya pasti murah. Artinya, tabungan emas bisa memberikan kemudahan dan lebih menyejahterakan," pungkas Kuswiyoto.

Baca juga: Investasi Emas Cocok untuk Milenial, Ini Alasannya

3. Lebih aman

Karena mampu terhindar dari inflasi dan suku bunga tinggi, investasi emas bisa dibilang lebih aman dibanding instrumen investasi lainnya. Fluktuasi emas tidak se-ekstrem fluktuasi saham maupun mata uang kripto.

Direktur Pengembangan Produk dan Pemasaran Pegadaian Harianto menyarankan, berinvestasi emaslah jika aset Anda ingin aman. Walaupun aman, ada baiknya portofolio investasi tak semuanya ditaruh di investasi emas.

Diversifikasikan sesuai profil risiko Anda.

"Kita tidak sarankan semua portofolionya di emas ya, tapi paling tidak, kalau mau aman 10 persen dari aset kita itu dalam bentuk emas," ujar Harianto.


4. Hasilkan keuntungan

Tak seperti saham dan mata uang kripto pada umumnya, menyimpan emas justru menghasilkan keuntungan. Pasalnya menurut Harianto, emas memang cenderung stabil dari zaman dulu hingga hari ini. 

"Menyimpan emas ini tidak menghasilkan return cash flow, tapi akan menghasilkan capital gain. capital gain ini akan terasa kalau mainnya panjang, 8-10 tahun ini bisa 7-8 persen," ungkap Harianto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com