Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Reaksi Pejabat Dunia saat Mati Listrik, Mohon Maaf hingga Mundur

Kompas.com - 05/08/2019, 13:24 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Minggu, (5/8/2019) kemarin, hampir separuh pulau Jawa mengalami pemadaman listrik selama 8 hingga 18 jam. Bahkan hari ini, aliran listrik di beberapa daerah belum berjalan secara normal.

Pemadaman listrik terjadi di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Adapun pemadaman listrik secara serentak hingga malam hari ini terjadi karena sistem di SUTET Ungaran-Pemalang black out.

Kejadian mati lampu atau blackout secara besar-besaran tidak pertama kalinya terjadi di dunia. Sebelumnya di beberapa negara lain, pemadaman listrik besar-besaran juga pernah terjadi.

Baca juga: Pemadaman Listrik Bisa Jadi Sinyal Buruk Investasi di Indonesia

 

Para pejabat yang bertanggung jawab pun memiliki reaksi yang beragam terkait hal tersebut, berikut daftarnya berdasarkan rangkuman Kompas.com.

1. Menteri Arab Saudi Memohon Maaf

Menteri Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Khaled Al Falih melakukan permohonan maaf secara personal setelah terjadi pemadaman masal secara berjam-jam di kawasan selatan kerajaan tersebut.

Kejadian tersebut terjadi pada 2 Juni 2019. Seperti dikutip dari The Nastional, penduduk Arab Saudi pun mengeluhkan pemadaman masal yang memakan waktu hingga 10 jam tersebut.

Al Falih pun melakukan permohonan maaf melalui akun Twitternya secara langsung.

"Saya memohon maaf secara personal kepada seluluh penduduk yang telah terputus listriknya di kawasan selatan kerajaan karena adanya malfungsi teknis," ujar dia.

"Saya jamin kepada Anda bahwa rekan-rekan saya di kementerian telah melakukan upaya untuk mengembalikan layanan listrik, di mana cadangan darurat telah diaktivasi," ujar dia.

Baca juga: Berapa Besaran Kompensasi Bagi Konsumen yang Kena Pemadaman Listrik PLN?

2. Menteri Ekonomi Taiwan Mengundurkan Diri

Menteri Bidang Perekonomian Taiwan Lee Chih-kung mengundurkan diri setelah terjadi malfungsi pada pembangkit listrik tenaga gas alam mereka 15 Agustus 2017 lalu.

Jutaan rumah tangga mengalami pemadaman listrik di tengah gelombang panas yang tengah melanda negara tersebut.

Seperti dikutip dari Channel News Asia, Kantor Berita Pusat setempat melaporkan bahwa enam generator di pabrik mengalami error sesaat, memengaruhi pasokan 4 juta kilowatt listrik.

Keteledoran menjadi alasan dari insiden tersebut, yang menyebabkan putusnya pasokan gas alam selama dua menit ke pembangkit listrik, kata Taiwan News.

Pemadaman listrik terjadi di tengah gelombang panas yang melihat suhu maksimum di Taipei mencapai 36 derajat celcius, yang menyebabkan terjadi peningkatan konsumsi listrik.

Dikutip dari South China Morning Post, sebanyak 668.000 rumah tangga dilaporkan terdampak pemadaman masal yang berjalan selama 4 jam tersebut.

Baca juga: Berapa Besaran Kompensasi Bagi Konsumen yang Kena Pemadaman Listrik PLN?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com