Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Pemadaman Listrik, Ritel Tutup Lebih Awal hingga Rugi Rp 100 Miliar

Kompas.com - 06/08/2019, 09:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Tak hanya Alfamart dan Indomaret, anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) lainnya pun mengalami kerugian materil akibat pemadaman listrik serentak di sebagian Jawa. Aprindo mencatat potensi kerugian anggota akibat kejadian tersebut mencapai 90-100 miliar setiap enam jam padamnya listrik.

“Kalau kemarin saja mulai pukul 11.50 WIB hingga pukul 22.00 WIB atau jam normal operasional gerai berakhir, sementara listrik masih padam, bisa dikalikan berapa kerugian yang kami derita,” ujar Ketua Umum Aprindo Roy Mandey.

Dengan mati listrik yang tiba-tiba ini, banyak ritel yang kehabisan daya genset, bahkan ada pula yang tidak dibekali genset sehingga tokonya terpaksa tutup lebih awal.

Kenyamanan pelanggan juga terganggu karena fasilitas yang seharusnya bisa mereka dapatkan dari ritel tersebut tak bisa berfungsi dengan normal.

Layanan seperti pembayaran elektronik tak bisa berfungsi karena ketidaktersediaan listrik.

Selain itu, makanan dan minuman yang didinginkan juga menurun kualitasnya karena dibiarkan di suhu ruang terlalu lama.

Apalagi, pemadaman listrik terjadi di hari Minggu, di mana biasanya masyarakat menghabiskan waktu luangnya di gerai ritel modern atau pusat perbelanjaan bersama keluarga.

“Potensi kehilangan penjualan terlihat betul, karena masyarakat akhirnya enggan atau membatalkan keinginan berbelanja nya,” kata Roy.

Baca juga: Pelaku Ritel Mengklaim Rugi hingga Rp 100 Miliar akibat Pemadaman Listrik

3. UMKM paling terimbas

Menurut Hipmi, sektor UKM dwn UMKM menjadi pelaku bisnis yang paling merugi saat adanya pemadaman listrik dalam waktu lama. Sebab, sebagian besar UKM tak membekali ruang kerja mereka dengan genset.

Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengklaim, omzet UMKM ambuk hingga 75 persen akibat hal itu.

"Rata-rata mereka melaporkan ke saya yang terdampak terutama DKI Jakarta, Jawa Barat dan seterusnya, itu mereka itu 75 persen omzetnya menurun," kata Ikhsan.

Padahal, semestinya mereka "panen" saat itu karena haru Minggu. Pelaku UMKM juga mengalami kerugian, terutama usaha yang menggunakan pendingin atau freezer untuk bahan makannya.

"Itu makanannya rusak tidak bisa terpakai lagi. Itu kan 10 jam lebih, gitu. Jadi sangat merugikan," kata dia.

Ikhsan memperkirakan, kerugian UMKM akibat padamnyanlistrik bisa mencapai triliunan rupiah.

Baca juga: Listrik Padam, Omzet UMKM Ambruk 75 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com