"Langkah tersebut dilakukan untuk mencuri bisnis dan pabrik, melukai lapangan kerja, dan menekan tenaga kerja juga harga para petani kita. Tak akan lagi!," ujar Trump dalam akun Twitternya.
People Bank of China mengizinkan mata uangnya jatuh di bawah 7 yuan terhadap dollar AS, untuk pertama kalinya dalam satu dekade atau sejak 2008 lalu.
Langkah itu dipandang sebagai tindakan pembalasan menyusul ancaman Trump untuk menampar tarif 10 persen untuk 300 miliar dollar AS produk China. Selengkapnya silakan baca di sini.
Pemadaman listrik secara massal 8-18 jam yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) menjadi topik hangat untuk seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah terdampak seperti Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Menelisik lebih lanjut, banyak fakta-fakta menarik yang terjadi dalam peristiwa padamnya listrik. Mulai penyebab padamnya listrik massal, kerugian masyarakat, permintaan kompensasi, hingga kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Beberapa fakta dari black out listrik PLN di antaranya disebabkan karena sistem di SUTET Ungaran-Pemalang black out. Black out-nya SUTET Ungaran-Pemalang membuat aliran listrik di dua sirkuit tersebut turun drastis, yang kerap disebut dengan istilah N minus 2.
Kemudian, turun drastisnya listrik juga memengaruhi sirkuit Depok-Tasikmalaya, sehingga kejadian ini disebut N minus 3. Artinya, terjadi gangguan listrik pada 3 SUTET secara bersamaan. Inilah yang menyebabkan pemadaman serentak terjadi.
"Dua sirkuit yang di atas ini gangguan, nah ketika gangguan mengarah ke N minus 3 tadi tegangan turun akhirnya sirkuitnya terlepas, dan terpisah sistem listrik antara Barat dan Timur. Inilah yang menyebabkan listrik di bagian Barat Mati sementara Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali menyala," jelas Direktur Pengadaan Strategis II PLN Djoko Raharjo Abumanan. Selengkapnya silakan baca di sini.
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Senin (5/8/2019) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kenaikan harga logam mulia itu seiring dengan anjloknya bursa saham Amerika Serikat (AS) di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ketegangan perdagangan antara AS dan China.
Kontrak emas paling aktif untuk Desember naik 19 dolar AS atau 1,3 persen, ditutup pada 1.476,5 dollar AS per ounce.
Indeks-indeks acuan saham AS tergelincir lebih dari tiga persen pada perdagangan Senin, karena investor melepas saham-saham berisiko dan beralih ke aset-aset safe haven, seperti emas. Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok lebih dari 900 poin.
Ketika perdagangan di bursa saham mengalami penurunan tajam, logam mulia biasanya naik secara signifikan, karena investor harus mencari tempat-tempat yang aman untuk memarkir dana mereka. Melemahnya dollar AS juga turut mendukung emas berjangka.
Indeks dollar AS, yang merupakan indikato mata uang negeri Paman Sam terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, turun 0,6 persen menjadi 97,48 sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas. Selengkapnya silakan baca di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.