Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Valuasi Go-Jek Lebihi Garuda | Hoaks Lowongan CPNS

Kompas.com - 15/08/2019, 06:24 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski relatif masih baru berdiri, platform transportasi online Go-Jek memiliki valuasi yang lebih besar ketimbang maskapai Garuda Indonesia yang telah eksis sejak puluhan tahun.

Hal itu karena Go-Jek memiliki intangible assets yang lebih besar dibandingkan dengan Garuda. Berita tersebut menjadi yang terpopuler sepanjang hari kemarin, Rabu (14/8/2019).

Berita lainnya yang juga masuk terpopuler adalah hoaks lowongan CPNS yang akan dibuka Oktober 2019. Adapun berita-berita terpopuler kemarin adalah sebagai berikut:

1. Valuasi Gojek Lebih Besar dari Garuda, Ini Sebabnya

Berdasarkan data CB Insight, beberapa investor telah menyuntikkan dana kepada Gojek hingga mampu menyandang status decacorn, yang bervaluasi 10 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 142 triliun. Hal ini membuat valuasi Gojek 14 kali lipat dari kapitalisasi pasar maskapai Garuda Indonesia yang berada di angka Rp 11,07 triliun.

Lantas, mengapa valuasi Gojek lebih besar dibanding Garuda, padahal Garuda memiliki 142 pesawat dan aset senilai 4,5 miliar dollar AS. Sementara Gojek tak memiliki satu pun motor untuk mengoperasikan bisnisnya.

Akademisi dan Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan, valuasi Gojek lebih besar karena analisis bisnis di era digital sudah berubah. Saat ini, aset tak lagi tangible seperti yang dimiliki Garuda Indonesia. Ada aset intangible yang tak bisa diukur dan dicatat pada balance sheet akuntansi seperti yang dimiliki Gojek.

"Gojek tak punya satu pun motor, tapi valuasinya melebihi Garuda. Apa asetnya? Intangible, bentuknya seperti brand, skill, inovasi, dan keterampilan yang akhirnya menciptakan platform berbasis ekosistem," kata Rhenald Kasali di Jatiwarna, Bekasi, Selasa (13/8/2019). Adapun aset intangible adalah aset yang tidak bisa dijamin perbankan, tapi melekat di diri seseorang ataupun pelaku usaha, yaitu keterampilan, inovasi, ide, dan sebagainya. Selengkapnya silakan baca di sini.

2. Bantu UMKM Go Online, Ralali.com Gerakkan Ratusan Ribu Agen

Pemerintah mendorong UMKM bersaing di skala nasional maupun global dengan go online. Sejalan dengan misi pemerintah tersebut, platform marketplace business to business (B2B) Ralali.com saat ini telah menaungi lebih dari 600.000 UMKM. Adapun target pemberdayaan 1 juta UMKM dalam 4 bulan ke depan.

Chief Operations Officer (COO) Ralali.com, Alexander Lukman menuturkan, pihaknya telah menyediakan berbagai akses dan konektivitas yang relevan bagi para pelaku usaha.

"Pelaku UMKM Indonesia memiliki semangat dan antusiasme yang tinggi untuk berkembang, hal ini dibuktikan dengan terus bertambahnya pelaku UMKM yang bertransaksi dan memenuhi kebutuhan usahanya melalui platform digital," kata Alex dalam keterangannya, Rabu (14/8/2019).

Ralali.com menyikapi hal ini dengan memfasilitasi UMKM di Indonesia dengan menghadirkan infrastruktur teknologi secara holistik bagi pelaku UMKM. "Kami sediakan sepenuhnya mulai dari kebutuhan barang dan jasa, pembayaran, pendanaan dan pembiayaan, logistik pengiriman, hingga berinteraksi dan bertransaksi di dalam satu platform," ujarnya.

Inovasi tersebut dibantu dengan hadirnya platform digital BIG Agent yang berperan membantu pelaku UMKM terhubung dengan berbagai solusi kebutuhan usaha yang kompleks.

Kendala pelaku UMKM dapat tersingkap dengan tepat dan efektif melalui kinerja BIG Agent, yang memberikan layanan survei pasar, promosi dan akuisisi (penjualan) bagi pelaku UMKM. Selengkapnya silakan baca di sini.

3. BKN Bantah Ada Lowongan 150.000 CPNS yang Dibuka Oktober 2019

Badan Kepegawaian Nasional (BKN) membantah adanya kabar rekrutmen calon pegawai negeri sipil ( CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK) pada Oktober 2019 mendatang. Di media sosial beredar kabar bahwa akan ada rekrutmen CPNS dan PPPK yang akan dibuka mulai 23 Oktober 2019. Dalam pesan berantai tersebut disebutkan pemerintah akan membuka sebayak 150.000 lowongan.

Rekrutmen teerdiri dari 100.000 tenaga guru (SD, SMP, SMU/SMK) dan 50.000 untuk tenaga kesehatan (Dokter, Bidan, Perawat, dan lain-lain). Adapun lulusan yang akan direkrut mulai dari tingkatan pendidikan lulusan SMU/SMK, D-III, D-IV & S-1 dari berbagai jurusan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com